Bruder Nikolas berlari secepat yang ia bisa, rasa takut menguasai dirinya. Ia tidak tahu ke mana ia harus pergi, yang penting ia harus menjauh dari lantai 3. Dalam kepanikannya, ia tersandung sesuatu dan terjatuh di depan kapel.
Dengan susah payah, ia bangkit dan membuka pintu kapel. Ia memasuki ruangan yang gelap dan sunyi itu, mencari ketenangan dan perlindungan. Bruder Nikolas berjalan menuju salah satu bangku gereja dan duduk menyendiri di sana.
Ia menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya. Ia mulai berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon perlindungan kepada Tuhan.
"Tuhan Yesus, ampunilah dosa-dosaku," bisik Bruder Nikolas dengan suara bergetar. "Lindungilah aku dan seluruh anggota biara ini dari segala kejahatan. Kuatkanlah iman kami agar kami tidak mudah tergoda oleh godaan setan."
Bruder Nikolas terus berdoa dengan khusyuk, mencurahkan segala ketakutan dan kekhawatirannya kepada Tuhan. Ia berharap dengan berdoa, ia bisa mendapatkan ketenangan hati dan keberanian untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin akan datang.
Di tengah doanya, Bruder Nikolas teringat akan Elisa. Ia merasa bersalah karena telah menceritakan legenda Suster Hitam kepada Elisa, sehingga membuat gadis itu ketakutan. Ia berharap Elisa dalam keadaan baik-baik saja dan tidak mengalami hal-hal buruk.
Bruder Nikolas berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia akan melindungi Elisa dan seluruh anggota biara dari segala kejahatan. Ia akan melakukan segala cara untuk mengembalikan segel lantai 3 dan mengusir Suster Hitam dari biara ini.
Saya baru saja menerbitkan " Part 6 :Segel Terlepas " cerita saya" Suster Hitam ". https://www.wattpad.com/1569804350?utm_source=android&utm_medium=profile&utm_content=share_published&wp_page=create_on_publish&wp_uname=Rezha_KB