Tolong ikut klik ini ya biar nambah pembaca doang
"Nak Cakra apa kamu yakin mau menikahi putri Bapak? Indira telah hamil anak dari lelaki lain, tak ada seorang pun yang bersedia menerima Indira sekarang. Kamu harus memikirkan matang-matang, sebelum mengambil keputusan. Jangan karena merasa berhutang budi ke Bapak, jadi Nak Cakra mengorbankan masa depannya sendiri."
Perkataan Pak Bowo tak membuat keputusan Cakra berubah, meski ia tahu Pak Bowo tak berniat menghalangi niatnya, malah ingin menyelamatkannya, Cakra telah bertekad bulat menikahi wanita impiannya. Dia sudah berjuang keras mendapat pekerjaan bagus, rumah, mobil serta tabungan cukup besar di bank hanya demi dianggap pantas mendampingi Indira.
Walau nyatanya dia agak terlambat datang dan Indira telah menjadi kekasih orang lain. Lelaki lain itu telah pergi meninggalkan Indira selama dua bulan. Dan Cakra pikir, inilah kesempatan untuk dia maju sebagai calon suami Indira. Tak peduli anak di kandungan wanita yang dicintainya itu milik lelaki lain. Cakra janji, jika Indira mau menikah dengannya, anak itu akan ia sayangi selayak anak kandungnya sendiri.
Pak Bowo menghela nafas, diam dari Cakra berarti bujukannya tidak berhasil. Dia memanggil istrinya Bu Sumi buat datang dari dapur lalu membisikan sesuatu ke telinga istrinya.
Wajah Bu Sumi berubah, dia menatap Cakra lalu menggelengkan kepalanya.
https://h5.novelme.com/content/25217/586280