Maaf, ijin promosi ya kak;)
"Aku hamil, Le!"
Tubuh pemuda dengan seragam putih abu-abu itu seketika menegang. Sebelum kemudian berbalik, balas menatap gadis yang mengenakan seragam yang sama dengannya. Dia tak berucap hanya menatap bagaimana kedua bola mata yang sangat disukainya itu kini menatapnya serius. Menyadari pembicaraan mereka yang sensitif, sangat-sangat sensitif malah, dia kemudian mengedarkan pandangannya memastikan tak ada orang lain yang juga mendengarnya. Mereka masih di area sekolah, meskipun sudah jam pulang tapi masih banyak siswa dan siswi yang tinggal.
Mendekat pada Anjani, Leo menundukkan wajahnya hingga tepat di depan wajah gadis yang berstatus pacarnya itu. "Kamu bercanda?" tanyanya berharap jawaban ya yang dia terima. Leo menggeram saat sosok di hadapannya malah mengulurkan dua buah tespeck di tangannya kepadanya. "Gimana bisa?! Gimana bisa kamu hamil?!" Dengan frustasi Leo bertanya.
Anjani yang melihat itu merasakan hatinya yang sebelumnya sudah hancur karena fakta dirinya yang hamil kembali hancur saat melihat bagaimana Leo yang juga frustasi sama seperti dirinya. "Kamu nggak lupakan, Le, sama apa yang kamu lakuin ke aku waktu di rumahmu?" tanyanya kemudian mengingatkan.
Leo kembali menatap Anjani, dan ya dia tidak lupa. "Kita gugurin."
Seketika Anjani merasakan dunia berhenti berputar. Mendadak perutnya bergejolak membayangkan bagaimana dirinya menjadi pembunuh untuk anaknya sendiri.
https://www.wattpad.com/story/259226909?