bayawaksawah

Hallo, baby.. ijin promosi ya, maaf karena telah mengotori wallmu. Buat yang suka disakiti alias penikmat angst, yuk mari merapat
          
          LEVANTER itu musim semi. Namun bukannya bermekaran, bunganya justru layu dan berguguran.
          
          
          
          Judul : LEVANTER
          Status:  ON GOING
          Sinopsis :
          
          
          
          
          "Aku.. merindukan mereka." Jarek berujar lirih. Nayanika membias kala lecutan aksara menghantarkannya pada riak danau Seealpsee. 15 meter di sebelah Utara, tempat dimana Hainrich mengudarakan layang-layangnya yang beberapa waktu lalu ia tancapkan di sela-sela bebatuan.
          
          Hainrich tak sempat menyahut. Vokalnya tersendat bersama denging signal darurat dari Pulse Censor di atas smart watch Jarek. Mulut adiknya itu terbuka lebar, kedua lengannya meremat kencang coat hitam Hainrich dengan dada membusung. Sementara si sulung masih terpana, tak mampu bereaksi dalam hentakan berikutnya saat sepasang lengan menyingkirkan coat yang membungkus Jarek.
          
          
          "Kami terlahir bersama, kenapa Jarek harus mati sendirian?"
          
          Levanter, sebutan bagi angin musim yang bertiup dari perairan Mediterania. Jika dalam bahasa Polandia Levanter (levante; lewant) berarti melepaskan, sebagaimana layangan Hainrich yang putus dan jatuh terbawa arus... maka Jan telah membuat telapak tangannya sendiri terluka karena terus menahan benangnya.
          
          
          
          https://www.wattpad.com/story/349676731?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=bayawaksawah&wp_originator=hvA%2BH3X1fkO5XGsDxYaR64npyvn6WkzQSPGkrIygO0GiNIBTGJvaPEFHrrcB4ICHPdQnv%2Bau8aebzSeP8gae7SupS9KV4RezUvEK57FTA1z7vuhjC9BaQsXe167mh5T7

cha_rych

Onless

Izin promosi kak Rissa, ku doakan kakak sehat sehat yaa, big thanks
          
          Judul: Marliyah
          
          Blurb:
          Marliyah punya musuh, namanya Laska. Entah sejak kapan bendera permusuhan itu berkibar. Nyatanya sampai sekarang mereka belum berdamai.
          
          Atau, justru tak akan pernah damai? 
          
          ☁
          
          "Selamat, lo menang." Marliyah berucap tenang.
          
          Raut wajahnya terlihat biasa saja, tanpa penyesalan, "yang lo bilang semuanya bener. Tapi untuk sampai sujud dikaki lo, itu terlalu murahan."
          
          Cowok itu terkekeh pelan, "enggak masalah. Liat lo hancur gini aja gua seneng."
          
          https://www.wattpad.com/story/220012969?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Onless&wp_originator=SjaFS3unHfhMhD9hxb1JIks7QWr1J5SJE33kQokf3xFI98mfyM%2BlIeN9RvjUpWlBONMkO30jetX9kAD3m6iU4q6mE6zmfSZLA2UUI6Vivh0xXldelhmB9l0vDidNxle6