Kamu dan sinar mentari
Aku memang kalah telak dari mentari, sinar paginya menghapus bayangku di langit, aku sedih dan tak pernah mengharapkan lebih dari sekedar memandangnya, namun aku juga bahagia karena dengan memandangnya saja duniaku terasa begitu indah hari ini. Aku tidak bisa memandanginya sepanjang hari, sinar mentari senja akan menjadi bukti aku akan segera kehilangannya juga bayang keindahannya hari ini. Semakin larut aku semakin rindu, merindukan kebodohannya sepanjang siang tadi, meskipun sinar mentari siang begitu terik namun pesonanya tak terkalahkan begitu saja. Aku hanya mampu mendambanya dalam angan, berharap hari esok mempertemukan aku dengannya dalam kebahagiaan yang berbeda. Biarkan ini menjadi doaku hari ini, sebagai penutup hari kerinduanku pada bayangnya.