HarukaHaruuca

          
          Hi kak salam kenal. Jika suka cerita bergenre romance bisa mampir yaaa. Siapa tahu suka ^^
          
          Kaki Evelyn Young tergelincir dan ia jatuh menubruk laki-laki itu tepat di bibirnya. Karena terlalu tercengang, dengan pikiran yang kacau ia menyalahkan laki-laki itu atas kecelakaan yang mereka alami.
          
          Ia meminta pertanggung jawaban aneh dan tidak masuk akal. Anehnya laki-laki asing itu menyanggupi-berdasarkan sebuah rahasia besar di dalam kepingan momen yang tersimpan pada otaknya-gadis itu adalah seseorang yang muncul di mimpinya.
          
          Laki-laki itu sangat berani, seenaknya sendiri, dan tidak pantang menyerah. Ia mencoba mencari tahu siapa gadis itu?
          Ia tidak menyerah untuk meluluhkan benteng tinggi yang di bangun gadis itu dengan susah payah.
          
          Tapi ketika benteng dan perisai itu telah hancur. Ketika gadis itu mulai merasakan sebuah getaran di hatinya... tragedi yang menyerang Eve di musim panas menghancurkan harapannya yang rapuh.
          
          
          https://www.wattpad.com/story/333834902?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=haruuca&wp_originator=OzEqoy1u9b20Na%2BP2%2FQ420hGlWUHc%2FCYCT2obNZIJ9FU81YGUez4wYZr3TWnjaIMuSmrpfIzqZaYAsBpZpAp63AFkTvt09dcxi4aSYtqzXDHdpyrRPnqyUzttXTKpUTB
          
          
          

yumivers

rosanayulia_

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  Https://www.wattpad.com/story/173217135