Seorang gadis sedang duduk di sebuah kursi. Gadis yang begitu menawan dan anggun dengan caranya, seraya tatapan menatap kearah layar handphonenya.
Angin berhembus kencang, daun-daun berjatuhan. Butir demi butir air berjatuhan namun tak seberapa deras.
Handphone itu pun berdering.
"Kamu ada dimana?"
"Maaf, kamu marah ya? Sumpah aku gada maksu-"
"Oh. Oke."
.
. .
. . .
"Mari kita akhiri saja."
Telpon terputus. Gadis itu terdiam membeku, bibir nan lembut itu pun berkerut karna dihantam deretan gigi. Gadis itu pun menangis. Dia pergi dan mencarinya, tak disangka bersama yang lain, sedang berciuman.
Namun seharusnya, dia tak ada disitu. Dia tak boleh datang, dan mencari.
BRAK*
Agar hal ini takkan pernah terjadi.
-3 years laters-
"Ladys."
Bagai takdir dan bagai kutukan, mereka bertemu kembali dengan kondisi tak mengenal.
Siapa sangka waktu mengubah rasa?
https://my.w.tt/4mLlFVFCUU
Oleh" vote dan koment dong jika suka :3. If u wanna cerita ini terbit secepatnya, share yuk! Kali aja teman" kamu yang suka baca suka cerita ini ^ω^.