SappireEyes

Novel Pohon Karma akan tetap di Shoope bersama novel Miracles and Hope. 
          	
          	Keduanya novel bergenre fantasi. 
          	Pembelian only book. 
          	COD
          	Voucher discount
          	Free Ongkir 
          	
          	Mantap! 

SappireEyes

Funfact dari novel berjudul Pohon Karma. 
          Baiklah, mari aku ceritakan sedikit mengenai latar belakang novel ini. 
          Dulunya, novel ini bukan ide dalam bentuk novel melainkan ide novelet. Judulnya pun bukan judul yang sekarang. Judul dulunya adalah Bunga Persahabatan. Dengan cover bunga matahari. Kenapa bunga matahari? Ya, karena bunga matahari memiliki arti persahabatan sebagai salah satunya. Lalu, untuk nama dua pemeran utama di sini, yaitu Pohon Karma adalah Sylvan dan Lunda. Nama mereka berdua itu dulunya Sisil dan Windy. Nama kedua tokoh ini berasal dari nama samaranku dulu dan nama samaran temanku. Banyak perubahan besar yang kulakukan dalam kisah mereka. 
          
          Poin misi mereka juga turut mengalami perubahan. Lebih detail dari yang dulu dan tentunya lebih banyak pertarungan. Novel ini juga lebih banyak mengambil kisah kehidupan nyata. Ada beberapa kejadian yang aku ambil dari pengalaman. 
          
          Kenapa aku jadikan mereka superwoman? Aku suka sekali gadis berkekuatan super. Selain tentang penyihir. Kalian tahu anime Precure atau Pretty Cure? Nah, aku sedikit terinspirasi dari anime tersebut. Hehehe ... 
          
          Jadi, kenapa judulnya berubah menjadi 'Pohon Karma'? Karena lebih nyambung gitu. Mereka mendatangi hutan Karma dan Karma itu bisa diibaratkan sebagai buah. Jadi, itulah kenapa aku bisa kepikiran nama tersebut. 
          
          Itulah kisah latar belakang proses pembuatan novel Pohon Karma. 
          
          Semoga ceritanya bisa memberikan inspirasi bagi para pembaca. Kisahnya cukup ringan dan bisa dinikmati segala umur ^^ 
          
          Novel ini bisa kalian pesan melalui Shoope Chiropterabook. Mayan, loh! Ada totebag dan kaos bergambar pohon cantik~ 
           #novel  #wattpad #fantasi  #friendship  #sliceoflife #superwoman  #tree #pohon  #karma 
          
          @chiropterapublisher 
          @forum_ssp

SappireEyes

Six Jewel Sword 
          Genre : Fantasi dan Romansa 
          
          Bab 18 : Nikmatilah Kebahagiaan Ini 
          
          Ada yang memanggil nama seseorang. Mareesha menoleh ke asal suara tersebut. Dia melihat sosok kecil berlarian di padang bunga. Sosok itu terlihat tembus pandang. Dari penampilan yang terlihat dari belakang. Mareesha langsung tahu, kalau itu adalah dirinya. Umur diperkirakan enam tahun. 
          
          "Kenapa ada aku di masa kecil?" Dirinya terkejut melihat kemunculan bayangan itu. Mareesha tetap fokus memerhatikan setiap gerak-gerik anak kecil itu atau dirinya sendiri di masa kecil. 
          
          "Coba ke sini, deh. Aku ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu." 
          
          Ada orang lain lagi di sana. Orang itu menggunakan jubah hitam. Seumuran dengan dirinya di masa kecil. Dia membawa tongkat. Mareesha kecil berlari mendekati sosok itu. 
          
          "Apa yang ingin kamu perlihatkan?" 
          
          Sosok berjubah itu mengarahkan tongkat ke salah satu bunga. Mulutnya merapalkan mantra. Ujung tongkat bercahaya. Seketika, bunga kecil di dekat mereka berubah menjadi bunga raksasa. Tumbuh menjulang ke langit hingga menembus awan. 
          
          "Dalam dongeng. Ada judul Jack dan pohon kacang ajaib. Kalau ini, namanya Kamu dan Bunga Ajaib." 
          
          Mareesha melihat dirinya versi kecil dan seseorang. Mereka tampak bersenang-senang. 
          
          https://www.wattpad.com/story/392651649

SappireEyes

Six Jewel Sword 
          Genre : Romantasy 
          
          Bab 17 : Permata yang Menyamar 
          
          Mareesha sudah berdiri di dekat bunga itu. Pendaran cahaya lembut menyelimuti bunga itu. Mareesha sampai membuka mulut lebar alias tersenyum. Cahaya lembut dari bunga tampak di bola matanya. 
          
          Manika berjalan mendekat dan sudah berada di samping Mareesha. Dia memiringkan kepala hendak melihat apa yang sedang dilakukan olehnya. Dirinya tersentak menyadari sesuatu. 
          
          "Mare! Jangan memandang bunga itu terlalu lama!" 
          
          Terlambat sudah, Mareesha sempat menoleh hendak bertanya. Tubuhnya keburu tumbang. Manika menangkap dan langsung meletakkan kepala Mareesha di pangkuannya. 
          
          "Mare!" 
          
          Apa yang sudah terjadi? 
          
          https://www.wattpad.com/story/392651649

SappireEyes

Six Jewel Sword 
          Genre : Fantasy dan Romansa 
          
          Bab 16 : Raksasa yang Cerdik 
          
          "Kalian tidak akan kubiarkan pergi begitu saja. Kalian telah menginjak wilayahku. Aura sihir kalian sangat menganggu tidurku." 
          
          Raksasa itu mulai melayangkan bogem kanannya dengan sangat cepat. Sebelum bogem itu sempat terangkat. Semua orang sudah bersiap menghindar. Mereka melompat ke segala arah dan mengerem kaki agar tidak terlalu mundur ke belakang ditambah bantuan pedang yang ditancap. 
          
          "Berani sekali merusak wilayahku. Tidak bisa kumaafkan." 
          
          Pukulan kembali dilayangkan. Kali ini, diarahkan ke tanah langsung. Seketika, muncul tanah tinggi yang tajam. Tanah itu sangat banyak dan bergantian mencuat dari dalam. 
          
          Para ksatria berelemen angin lekas menerbangkan semua orang. Tidak sampai di situ saja. Raksasa batu lanjut memukul tanah dengan kedua tangan. Ombak tanah muncul dan siap menerjang mereka. 
          
          Raksasa batu?! Akankah mereka bisa mengalahkannya? 
          
          https://www.wattpad.com/story/392651649

SappireEyes

Six Jewel Sword 
          
          Bab 15 
          
          "Batu itu bisa kugunakan." 
          
          Tongkat ditodong ke arah batu yang berukuran sedang dan berjarak beberapa langkah dari tempat berdirinya. Saat batu itu terkena lingkaran sihir. Seketika pecah menjadi keping-kepingan. Manika mendengkus tidak puas. Dia menyihir batu itu kembali seperti semula dan menghancurkan kembali. Batu kembali menjadi kepingan. 
          
          "Sekali lagi." 
          
          Manika melakukan itu berulang kali. Sampai dirinya mendengkus agak keras. 
          
          "Tidak puas dengan hasilnya?" 
          
          Manika melihat ke arah di mana Egil datang menghampiri. Keringatnya membasahi seluruh tubuh yang tidak tertutup baju zirah. Tangan kekar dengan badan berotot. Manika hanya cemberut dan membuang muka. 
          
          "Aku harus bisa membuat batu itu menjadi debu." 
          
          Manika berambisi ingin menjadi lebih kuat. 
          
          https://www.wattpad.com/story/392651649?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=SappireEyes

SappireEyes

Six Jewel Sword
          
          Bab 14
          
          Mareesha mencoba mengajak bicara melalui teletapi. Dia sangat berharap. Permata itu mau mengerti. 
          Tiada balasan dari benda itu. Mareesha semakin tidak sanggup lagi menahan napas dalam air, tetapi dirinya tidak bisa menyerah begitu saja. Permata biru sudah dalam genggaman. 
          
          "Sungguh manusia yang sangat keras kepala. Segitunya ingin mendapatkan sihir terkuat. Sampai hampir membahayakan diri sendiri." 
          
          Semburan air semakin lama semakin berkurang. Sosok Mareesha kembali terlihat oleh semua orang. Wanita pengembara itu masih berdiri tegak selama beberapa detik. Sampai pada akhirnya, dia ambruk ke permukaan sungai. Egil orang pertama menangkap cepat tubuh itu. 
          
          Mareesha berusaha menyakinkan permata biru pemberontak. 
          
          https://www.wattpad.com/story/392651649

SappireEyes

Six Jewel Sword 
          
          Bab 13 : Permata Biru Pemberontak 
          
          Mareesha hanya tersenyum tipis diiringi tawa kecil. Para ksatria hanya berhasil menangkap satu ekor perorang. Di tengah keriuhan para ksatria yang sibuk berbincang dan memuji dirinya. Mareesha sekilas menangkap sesuatu dalam air. Kilauan di antara bebatuan. Tepat di bawah kaki telanjangnya. Dia menunduk penasaran. Tangan meraih sesuatu yang berkilau. Alih-alih dapat, benda itu malah bergerak lincah seperti ikan. 
          
          "Permata biru?" 
          
          Permata biru itu bergerak liar dalam air. Di tengah usaha Mareesha, air sungai di depannya mendadak menyembur membuat wanita itu terkejut dan terjungkal. Para ksatria turut terkejut melihat kejadian itu. Mereka lekas menghampiri Mareesha hendak menolong. 
          
          Egil yang sedang istirahat di bawah pohon, matanya langsung melebar. Dirinya lekas berdiri dengan cepat. Dia syok melihat semburan air itu. Dia berjalan cepat menuju bawahannya. 
          
          "Egil! Permata biru ada di sini." Salah seorang dari mereka berteriak, saat mata menangkap sosok Egil berlari ke arah mereka. 
          
          Egil terkejut kembali mendengar hal itu. Dia menangkap kilauan dari dalam semburan air. Menurut, apa yang dia pelajari. Permata biru terkenal sangat pemberontak. Tidak ada yang bisa mampu mengendalikan atau menjinakkan sihir permata biru. 
          
          Permata biru muncul, tetapi permata itu tampak memberontak. Akankah, mereka mampu mengatasinya? 
          
          https://www.wattpad.com/story/392651649?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=SappireEyes

SappireEyes

Six Jewel Sword 
          
          Bab 12 : Bayangan dan Mimpi 
          
          "Tolong jangan tinggalkan aku." 
          
          "Siapa yang ada dalam mimpinya sampai mengatakan itu?" 
          
          Sibuk bertanya pada diri sendiri. Tangan kekar Egil tiba-tiba saja mencengkram lengan Manika yang memegang tongkat. Penyihir itu dibuat terkejut. 
          
          "Mereka tidak akan membunuhmu. Tolong jangan pergi. Aku akan menjagamu." Egil masih berbicara. Matanya belum terbuka. 
          
          Manika terdiam mendengarkan semua kalimat yang keluar dari mulut Egil. Rasa penasaran sekaligus iba muncul dalam hatinya. Dia tidak ada niat untuk melepaskan genggaman kuat pada lengannya. Penyihir itu malah balas memegang lembut tangan kekar itu. 
          
          "Tenanglah. Semuanya baik-baik saja. Tidak ada yang akan meninggalkanmu. Aku akan selalu ada di sampingmu." Entah kenapa, dirinya harus mengatakan ini. Padahal, tidak tahu dengan siapa Egil berbicara dalam mimpi. 
          
          Siapa yang sedang diajak bicara oleh Egil dalam mimpinya?
          
          https://www.wattpad.com/story/392651649?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=SappireEyes