Alwayshappy555

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  
          
          Https://www.wattpad.com/story/173217135  

luvinyetaetae

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

rapyourbae04

this message may be offensive
"Sudah bangun dari tidurmu, Tiger?" 
          
          "Fuck you, Bastard. Apa yang telah kau lakukan padaku semalam, hah?!" pekik Eleanor dengan wajah yang sudah memerah dan mata yang menatap nyalang ke arah Landon. Ia terbangun di tempat asing dalam keadaan telanjang dan darah yang berceceran di mana-mana pagi ini dan tiba-tiba Landon muncul dengan gampangnya tanpa rasa bersalah sedikit pun. 
          
          Lelaki itu terkekeh, "Slow down, Tiger. Kalau kau mengetahui apa yang sebenarnya terjadi semalam mungkin kau bahkan tidak akan berani untuk meneriakiku seperti tadi," tukas Landon enteng.
          
          Eleanor mengerutkan keningnya. Apa maksud perkataan Landon barusan? 
          
          Di sisi lain, Eleanor terus merintih kesakitan karena selangkangannya masih terasa nyeri. Astaga, ia tidak mungkin bisa berjalan dan bekerja seperti biasanya dalam keadaan seperti ini. 
          
          "Ah, dan maaf untuk itu," ucap Landon tiba-tiba. Mata biru Eleanor spontan menatap Landon ketika lelaki itu mengatakannya.
          
          "Tapi yang terpenting, kita harus mengkhawatirkan kondisimu karena aku...," Landon menjeda ucapannya. Membuat Eleanor lagi-lagi menatapnya dengan pandangan bertanya-tanya. Alisnya terangkat sebelah menanti ucapan Landon selanjutnya. 
          
          "Aku tidak menggunakan pengaman semalam," sambung Landon dengan mata yang tepat menatap ke mata Eleanor.
          
          Bloody hell! Dan pada detik yang sama, Eleanor langsung merasa dunianya akan runtuh saat itu juga. 
          
          Link: 
          https://www.wattpad.com/869912947-the-devil-behind-me-carter-series-2-the-devil
          
          Dibaca ya kak, siapa tau suka. Ada di akun @afifahhtl 
          Jangan lupa tinggalkan vote+komentarnya❤