Aku adalah Senurelia - nama yang kupilih saat menulis dengan embun di jendela malam.
Puisiku lembut, kadang berkabut, sering kali menggenggam perasaan yang tak bisa diteriakkan.
> Tapi...
Di cangkir hatiku yang terdalam, ada suara lain.
Ia pahit, panas, kadang terbakar.
Ia bukan untuk dibacakan - tapi untuk dirasakan dalam sunyi.
Ia adalah Coffee Pen - sisi diriku yang menulis tanpa basa-basi.
> Senurelia mencintai.
Coffee Pen mengingat luka.
Senurelia berbisik.
Coffee Pen berseru dalam diam.
> Aku bukan dua orang.
Aku satu -
hanya saja aku menulis dengan dua sisi tinta:
🌙 satu dari bulan,
☕ satu dari ampas kopi yang tak sempat dibuang.
> Dan di antara keduanya...
kau akan mengenalku -
sebagai seseorang yang belajar menyatukan rasa.
- JoinedDecember 8, 2021
Sign up to join the largest storytelling community
or
Iya min aku ganti nama pena dari Coffee_pen jadi Adeli. Sebenarnya aku cuma pengin berbagi keluh kesah nulis ku aja di laman ini, bagaimana aku yang lagi kesusahan dalam mengimbangi antara menulis da...View all Conversations
Stories by SenCopen
- 2 Published Stories
Elegi Sandyakala || Na Jaemin & Wi...
1.3K
215
4
Sandyakala; cahaya merah setelah senja.
Bukan kisah seorang badboy bertemu good girl, bukan juga kisah tentan...
Bumantara Aksara || Haechan (END)
6.6K
1.7K
42
"Sebenarnya, salah satu dari mereka menjauh untuk kebaikan dan kebahagiaan bersama." Aksara menguca...