AkuApalah2

Assalamualaikum, Kak. Salam kenal, kak. Maaf, jika ada waktu luang, bolehlah baca cerita saya berjudul "Syahadat di Langit Seoul", barangkali merasa nyaman. Teriimakasih
          
          Blurb:
          
          Berawal dari salah direct message Instagram, Haura Anwar menjadi mengenal Park Hyun Jae, seorang Presdir muda dari salah satu brand kosmetik dan softdrink di Korsel. Dan saat awal musim semi, Haura Anwar yang berasal dari Cilacap berlibur ke Itaewon dengan menginap di rumah pamannya, menjadikannya dapat bertemu secara langsung dengan Park Hyun Jae. 
          
          Park Hyun Jae, ia adalah seorang agnostik yang menilai segala sesuatu berkenaan dengan Tuhan tak mungkin bisa dipahami, maka tak perlu dipikirkan. Namun, perlahan, setelah lebih mengenal Haura Anwar, ia menjadi berpikir ulang, jika sungguhkah demikian yang harus dipahamkan?
          
          
          https://www.wattpad.com/story/250956649?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=chanyeolphile&wp_originator=Kz2t6evGC79CDSOKVqzeFE5YHLuo%2BAshlc6vAkibTG00v0Ea0cq8JSNf%2BHAcxfNMRGVWp9aHyVHt56sem%2F23vQBWik2TL6wqySNBZrwJo2wXrVqhLP1%2B9XEKo%2F4hO%2BRV
          

jagungbakar91

Halo, Kak salam kenal
          Aku mau recom cerita Rahasia Toni
          Genrenya Romance-remaja
          
          ♥♥♥
          
          
          "Lo cari siapa?" tanya Prima, teman sebangku Toni.
          
          "Murid cewek, agak aneh gitu anaknya."
          
          "Aneh kenapa?"
          
          "Masa dia bilang, kalau ikutan suka sama gue itu hal gak berguna. Aneh!"
          
          "Yah." Prma menghela napas. "Gue rasa dia bener."
          
          "Enak aja!" Toni mendorong Prima. "Dia itu cewek yang tadi pagi merhatiin gue terus. Inget?"
          
          Prima mengangguk perlahan. "Yang itu?" tanyanya.
          "Jangan dikerjain, ya! Keliatannya, dia polos banget."
          
          "Gue gak suka begitu," sergah Toni.
          
          "Baguslah!"
          
          Di sela obrolan mereka Toni memegang dada, dia sedikit mengerang kesakitan.
          
          "Lo gak apa-apa, Ton? Di mana obat lo?" Prima panik.
          
          "Gak apa-apa. Prim, lo di sini bertindak sebagai teman. Bukan dokter, inget itu!"
          
          Prima menghela napas. "Kalau lo sampai kenapa-kenapa, nanti gue juga yang kena masalah. Tau itu!" katanya sedikit kesal dengan Toni yang keras kepala.
          
          "Oke, bawel!" jawab Toni.
          
          
          Link-nya Kak, kalau mau baca
          https://my.w.tt/0OvJ8oT5C2