ShiningHaha

Jagad Gista udah part 22 ya di sebelah

ShiningHaha

(Sambil nostalgia Westlife)
          Ditaksir Gelandangan Tajir part 15. Si Penurut
          
          Kenapa bisa berdarah begini? Kemarin nggak ada darah." Tanggapan Gista begitu luka terpampang.
          
          "Ketindihan kali waktu tidur," jawab Jagad cuek. Padahal, ia sempat latihan boxing tadi. Jangan sampai dokter pribadinya marah-marah lagi.
          
          Gista menghela nafas panjang. "Yaudah. Berarti sembuhnya nambah hari nanti."
          
          "Nggak papa." Asal setiap hari kamu yang bersihin. Batin Jagad.
          
          "Nanti langsung pulang, kan?" tanya Jagad.
          
          "Iya."
          
          "Perlu dianter driver saya? Hari ini dia nganggur. Saya balik malam."
          
          Gista menggeleng.
          
          "Tapi langsung pulang ya? Jangan mampir-mampir! Siomay taman depan nggak jualan tadi saya lewat abis meeting luar." perintah Jagad seperti bapak guru berpesan pada anak muridnya di akhir pelajaran.
          
          "Hemm."
          (Di ijo dulu ya. Next KK tapi menunggu tara bagas finish dulu)

sooheeriize

@ ShiningHaha  modus banget si jagad wkwk
Reply

ShiningHaha

43. Sepasang Burung Dalam Sangkar 
          
          Bagas memeluk Tara dari belakang. Erat. Menciumi belakang kepala sang istri. Mengapa kehidupan pernikahan mereka terasa amat berat? Ujian bukan dari pasangan, melainkan dari luar. Bertubi-tubi.
          
          "Nanti Mas tanya ke Papi langsung ya, Sayang?"
          
          (Tara Bagas)
          Udah update di sebelah yaw

windiyawati01

@ ShiningHaha  di sini kpn
Reply

TeoriKata

Halo, Kak. Perkenalkan, aku Tika Rulin salah satu dari Pimred Teori Kata Publishing yang ingin mengajak kakak bekerjasama untuk menerbitkan karya/tulisan Kakak ke dalam sebuah buku, tika tertarik sekali dengan cerita naskah kakak dengan judul Heart & Vein.
          
          Kakak bisa cek media sosial kami di Instagram, jika kemudian tertarik dengan penawaran terbit gratis dengan benefit royalti sampai 30%, bisa langsung balas chat ini atau hubungi aku via WhatsApp 6287-75202-0061 dengan menyertakan bukti screenshoot penawaran ini yaa^^ terimakasih banyak, have a blessed day!

ShiningHaha

"Mas Fulan—ah, maaf. Mas—Pak Jagad?"
          
          "Panggil Mas aja. Saya takut orang-orang jadi aneh, Dokter Gista kok manggil orang miskin ini 'Pak'. Dan ... nama saya tetap Fulan. Fulan bin Fulan."
          
          Gista tertawa kecil. Tawa yang menyalur pada relung hati Jagad. Ia turut terkekeh.
          
          Gista celingukan kanan-kiri. "Nggak ada yang nemenin ... Mas Fulannya ... di sini?"
          
          Jagad mengangkat kedua bahu. 
          
          "Ngantri. Di dalam sesak. Masih antrian 20," tunjuknya sebuah kertas antrian kecil.
          
          "Di dalam sekarang nomor berapa?"
          
          "15. 5 lagi."
          
          "Tapi saya nggak boleh bantuin serobot antrian. Nggak baik."
          
          Lagi, Jagad tertawa renyah. 
          
          "Sudah enak makannya? Dokter Totok dan Dokter Riyadi bilang apa?"
          
          Jagad menekuk bibirnya. "Masih bubur. Mungkin sebulan lagi kalau saya bandel. Tapi saya bisa pulang dalam seminggu dengan syarat bersemangat mau terapi."
          
          "Semoga lekas sehat lagi," ucap Gista tulus. Lantas ia melirik gold Olivia Burton-nya. "Saya harus pulang. Kebetulan ketemu. Saya mau mengucapkan terimakasih untuk waktu itu. Kalau nggak ada Mas Fulan, mungkin saya yang ketabrak mobil."
          
          Jagad menarik sudut bibirnya. Senyum mematikan yang biasa diumbarnya ketika memangsa. Namun, untuk kali ini, ia ragu. Perlukah Jagad menjadikan Gista mangsa juga, demi kepentingan penyelidikannya? 
          
          Hati Jagad berkecamuk.
          
          "Saya juga makasih. Kita impas. Dokter juga udah bantuin saya ngeluarin itu rambutan. Saya dengar juga Dokter yang transfusi darah untuk saya."
          
          Gista mengiyakan. "Sama-sama."
          
          Lantas berlalu. 
          
          Rasa kecewa ditinggalkan, merayap. Sama seperti kala itu. Bagaimana ini?
          (DITAKSIR GELANDANGAN TAJIR by shininghaha)
          ----

ShiningHaha

Ada cerita baru judulnya Ditaksir Gelandangan Tajir di ijo ya. Bantu subscribenya

ropindari

@ShiningHaha  ahsyiaap..aku udah mantengin neneng gista ama mas jagad mba e
Reply

YusniKtt

Mentari tak harus bersinar
Reply