Wey Viana

Hi!
          Long time no to write here
          I miss you
          I think you know my feel
          I'm feeling it's so bad
          I'm want to crying but I shy
          Please help me now

Setengah bulan cuma duduk doang
          Ini mah beneran makan Gabut
          Semoga kamu lekas sembuh
          Biar segera kita selesaikan semua
          
          Aku berani memutuskan 
          Kenyamanan adalah hal yang pertama bagiku
          Walau semua bisa aku dapatkan dengan muda
          Tapi makan hati
          
          Aku gak mau aja sakit lever
          Asam lambung ku naik
          Kepalaku hampir pecah
          Dada ku sesak Asma ku bakal kumat lagi
          
          Aku mau ibadah dengan Nyaman
          Bertindak sesuai dengan kemampuan ku
          Berbuat sesuai keinginanku
          Berpikir dengan matang-matang
          
          Sekarang aku justru Up and Down in here
          Apakah aku bisa melewatinya?

Gak ada yang mau aku ungkapin
          Tapi menurutku ini sudah gak layak sih
          Aku gak tau apa yang mau aku lakukan
          Baca buku pun gak mood
          Dengerin orang ngomong jg gigiku makin nyut nyutan
          Sakit bgt rasanya
          Aku gak di kasih peluang lagi
          Aku setelah ini kemana
          Kalau besok pun aku seperti ini
          Segera aku harus putuskan
          Bertahan atau pergi

Aku cuma dua hari gak cakapan ama temen udah kangen banget.. gimana klo dua tahun..???

Aku..
          
          Aku hanya mencoba biar bisa numpang hidup.
          Padahal aku bukan seperti ini awalnya..
          
          Apa aku harus kembali dimana waktu itu begitu berharga sehingga untuk tidurpun ku gunakan saat di angkot.
          
          Allah Maha Pelindung. 

Bisa jadi..
          
          Bisa jadi mereka biasa aja..
          Kita yang jadi riweh.
          Kita yang kepikiran.
          Kita yang gak enak.
          Kita yang gak gak.
          
          Bisa jadi mereka biasa aja..
          Atau benar gak perduli dan gak terlalu memikirkan.
          Atau mereka benar mikir klo ini orang kampungan banget deh.
          Jadi gak di gubris deh..
          
          Kita yang udah mikir macem-macem.
          Padahal mah biasa aja..

Dia cuma alasan..
          
          Teringat tentang mu..
          Bercerita tentang mu..
          Chatingan.. video call an.. 
          Semuanya tentang mu.. 
          
          Aku berurusan dengan mu karna dia..
          Dia jadi alasan aku dengan mu..
          Dia jadi alasan setiap kebersamaan..
          Dia.. 
          
          Kalau dia gak ada.. mungkin aku sama sekali gak akan berhubungan denganmu..
          Menurutku.. atas dasar apa..
          
          Oke.. 
          Kata teman jadi kambing hitam.
          Batang pohon dibiarkan kena air hujan lama kelamaan akan jadi tunas baru dan menjadi pohon.. 
          
          Akan kah itu terjadi.? 
          

Kali ini aku membicarakan diriku sendiri. 
          
          Aku yg gak paham soal Sahabat. Teman. 
          Aku sebenarnya gak terlalu suka dengan aura negatif. Buat sesak di dada hampir nangis. Aku paling gak mau dengan itu semua. 
          
          Pada akhirnya aku benar2 memutuskan pertemanan ini demi menyembuhkan luka. Dan demi yang terbaik bagimu. 
          
          Say good bye to you..

Sahabat.. 
          
          Apa arti sahabat bagimu..?
          Jelas kamu gak termasuk sahabatku. Walau ada harap. Tapi aku gak yakin. Aku mau sahabat sampai ke surga. Iya smoga aku bisa masuk surga dan bertetangga sama kawan2 ku yg selain kamu.. 
          
          Sahabat.. aku hanya mengganggap kamu sebagai teman kecilku. Tetap teman kecilku. Sampai sekarang gak ada niat buat menjadikanmu Nakoda di kapalku. 
          
          Sahabat. Maaf aku tetap aja mengganggap mu sebagai temanku. Perbedaan itu terlalu mendasar sekali. Dan aku gak berani dan bahkan gak setitik sama sekali menyentuh perbedaan itu. 
          
          Sahabat. Maaf kamu tetap jadi teman kecilku. 

Antara senang atau sedih..
          
          Kamu yang hadir di hari-hariku.. 
          Walau aku tak pernah berharap bersamamu selamanya..
          Hingga pada akhirnya ia menemukan separuh hatinya..
          
          Seharusnya aku ikut bahagia. Karna ia telah bahagia. 
          Apa yang membuat rasa ini sakit dan membuat aku benar-benar sakit. Bahkan harus di pijit..
          
          Seharusnya aku sadar diri siapa aku di hadapannya.
          Seharusnya aku sesekali membenturkan kepalaku ke dinding hingga aku bisa langsung menyadarkan diri ini..
          
          Setitik awan di sudut langit membuat aku merenung. Apa yang aku takut terhadapnya. 
          Aku pejamkan mataku, menarik nafasku. Dan menyakinkan diri ini ia tak kan berubah. 
          
          Yakinlah, ia tetap bersamamu walau telah bersamanya. 
          Kamu tak kan tergantikan oleh siapapun.
          Tenanglah.. kemana pun ia pergi selagi ia masih di dunia ini ia tetap ia. Dan kamu selalu jadi yg spesial di hatinya.
          
          It's fine. You will be best friend forever..