—Hujan kala malam,
Gemerisik berisik di antara dahan pohon dan atap bangunan, menggiring udara menunjuk ingin menyentuh setiap celah yang terlewati.
Namun, ada banyak hal.
Dia—beribuan tetes air kecil tanpa rasa keluh kesah yang tertulis, terungkap, maupun berkata, bahkan hanya sekedar mempunyai batin pun sepertinya—Tidak!.
Tidak menarik paksa awan untuk ikut terjungkal ke bawah di atas tanah.
Tidak membenci kerikil, bebatuan, maupun debu—berdesakan mempengaruhi jalan takdirnya.
Dia percaya—suatu nanti, tanpa keinginannya. Akan ada saatnya, untuk kembali mengudara di atas angkasa memayungi planet bumi.
Untuk saat ini,
Terus mengalir ke bawah menjadi satu kepaduan di dalam kandungan tanah, yang dapat menyuburkan segala—Meski dirinya, terkadang tidak di ketahui membawa pengaruh perjalanan.
~`Sukaku_RN84~