L

Pengen resign

Ada malam-malam dimana aku merindu menjadi seorang ibu. 
          Merindu untuk mendengar lengking tawa seorang bayi mungil... Rindu memeluk tubuh mungil didalam pelukan. 
          Bukan berarti saya sudah menjadi seorang istri atau menjadi ibu. 
          
          Saya belum menikah. Namun perasaan ingin menjadi ibu itu entah mengapa terasa menggebu... 
          Namun aku tau, menjadi seorang ibu adalah sesuatu yang mahal.. bagiku. 
          
          Bagi seseorang yang cacat mental, semua itu terasa mahal.... Terasa mewah untuk dirasakan.... 
          
          

Aku makan dua bungkus roti dengan gluten dan aku merasa buruk. 
          
          

Mencoba untuk berdamai.. Namun mengapa air mata terus mengalir... 

Berangkat menggunakan sepeda motor menuju tempat kerja dengan perasaan sedih bukan main. 
          Beberapa saat kemudian aku menepi, menghirup nafas dalam-dalam agar rasa sesak didada sedikit meringan. 
          
          Langit begitu cerah, namun rasanya hujan tak pernah berhenti didalam kepala. 
          
          
          

Bangun pagi selalu semenakutkan itu.... 

1% air dan darah
          99% cemas 

What if I didn't make it? 
          What if......? 

Merasa takut setiap hari. 
          
          Ini karena apa? Apakah karena aku takut menghadapi hari esok? 
          Apakah aku merasa akan gagal? 

Bagaimana caranya melalui hari-hari yang berat dengan santai? 
          
          Bagaimana melalui hari dengan perasaan cemas dan takut setiap saat? 
          
          Dada rasanya sesak. Langkah kaki menjadi berat setiap harinya. 
          
          Sudah tidak ingin melaju di usia yang masih muda. Tenggelam dengan banyak omong kosong yang berputar didalam kepala. Ketakutan menjadi semakin memuakkan. Kecemasan meronta untuk terlepas. 
          
          Hari demi hari terasa mencengkam.. Kesulitan bernafas dan tersenyum membuat hati mati untuk kehidupan...