Diarylotus

Hai kak, numpang promo, yaa
          
          "Aku gak suka gerimis." Ucap Alena merambat lirih di antara suara rintik sore itu. Ia menoleh, menatap Arbee yang kini telah siap dengan tanyanya. 
          
          "Karna gerimis menjebakmu dalam kenangan masa lalu?" Tebak Arbee. 
          
          Alena menggeleng untuk mengatakan bahwa Arbee salah menebak. "Bukan kenangan yang menjebakku, Bee. Melainkan keraguan." 
          
          Arbee mengernyitkan dahi, ia tak mengerti namun menahan diri untuk membuka suara. Ia tahu, Alena masih belum selesai dengan kalimatnya. 
          
          "Gerimis membuatku ragu-ragu. Ragu antara menerobos atau menunggu reda. Ragu antara mengambil resiko atau tenggelam dalam penantian tak pasti." Ucapnya sembari tersenyum. Tangan kanannya kemudian mengulur untuk menyentuh tetesan halus itu. 
          
          "Gerimis adalah lambang keraguan, Bee. Ia ragu untuk menjadi hujan atau reda. Ia ragu untuk menjadi sepenuhnya, atau tiada."
          
          
          https://www.wattpad.com/story/265073535?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Diarylotus&wp_originator=OfQjpGdjXWbRLEzWGB4dcNVGxS8ulUJRS%2FJSb9CVDsE9qhG7%2BKIE6vOov5ufX0J9pS94RUeIMb4Bn%2Fo0bW7ETU2DXgSNqUMUr8HT5CWdirx1nWgmPiMV%2B1n6XS6l%2BAt1

cliiaN

La_litha