Tanaya Shuma

Hai aku pembaca baru cerita yang kamu buat bikin aku flashback lagi ke masa masa dua anak ini yang masih sama samaa rasanya senang sekali bisa baca cerita kamu karna ngingetin aku lagi aku harap kamu bisa selau update yaa, baca ini rasanya juga ikut seneng sehat sehat yaaa

Haii kaka

Hai cantik ijin promot ya
          
          https://www.wattpad.com/story/232045269?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=Zhrna5&wp_originator=BclVgXENYrpT42%2FOUizpwQWQb7TyHt85w0qkfeJxLpqvJ%2Bct%2Bg%2B4sZfG%2FcBy5o%2BvKyqNDzbKKOuo4rzWnEoEC4CEg4Gs0XZ%2F3kO6qqdfRXbfhUEonvc4O2bmpreaoOTx
          
          Jangan lupa mampir + vote makasih

Halo semuanya...
          
          Terima kasih untuk kalian yang udah baca dan vote ya..
          Gimana kesan - kesannya?
          
          Btw.. Ini cerita ku yang pertama. So mohon maaf kalau masih banyak kurangnya ya. Cerita ini di tulis karena aku kangen banget sama pasangan ini. Meskipun kenyataannya ga seperti yang di cerita, buat pecinta ale -sasa mari ceritanya kita aminkan bersama hehehehe.
          
          Terlepas dari itu, semoga kalian suka dengan ceritanya..
          
          Sekali lagi terima kasih untuk dukungan kalian semua.
          
          Love
          
          Shuma

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice