TerraFlorarumAuthor

Selamat malam kalian semua.
          	Bagaimana kabarnya? Pengingat ya kalau Chapter 7 - Part 2 masih dalam proses menulis. Mohon bersabar.
          	
          	Cheers!

TerraFlorarumAuthor

Akhirnya Chapter 6 sudah selesai.
          
          Chapter berikutnya akan menggunakan format upload baru. Dibandingkan 3 Part seperti pada chapter-chapter sebelumnya, dari Chapter 6 dan seterusnya akan ditulis menggunakan format 2 Part, ya!
          
          Terima kasih sudah menunggu!~

orangesunset18

Kamu tim yang kalo baca wattpad sukanya yang nguras emosi? Komedi? Bucin? Ngakak? Atau sampe nangis-nangis? 
          
          Yap. Semuanya ada dalam cerita ini!
          
          Cuss baca deskripsinya :
          
          "Aku menyukai seni, tapi membenci lagu. Karena semua orang tahu bahwa aku tidak akan pernah bisa bernyanyi, gadis bisu sepertiku bisa jadi apa dimasa depan?"
          
          Namanya Ayesha Gabriella. Gadis bisu yang tumbuh dewasa tanpa sosok ibu. Lahir dengan berjuta harapan besar yang di berikan oleh Ayahnya. 
          
          "Kamu harus percaya apa yang Ayah katakan. Ibumu sakit parah dan meninggal, hanya itu saja. Gak ada sangkut-pautnya sama kamu yang terlahir kurang sempurna, Sa."
          
          Ayesha termenung. Benarkah?
          
          Ia sempat kecewa pada ayahnya. Saat ia harus memilih percaya pada perkataan Ayahnya yang sedang dalam keadaan sadar, atau tidak dalam keadaan sadar?
          
          ----
          
          "Gue suka musik, dan gue benci sama semua hal yang berkaitan sama seni. Ribet." 
          
          -Mr. A
          
          
          Tap link buat baca!!
          Buruaannn!!!
          
          https://www.wattpad.com/story/331732263?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=orangesunset18

TerraFlorarumAuthor

"For One on The Heaven, and His Prophet!"
          
          The Pistakara Arc is cooking. Do you know what that means? Indeed.
          
          More blood! More gore! More strategical and tactical display from Vetalite and Yosefianist alike! Ideologies clashed into dust! And as the dramaturgy created its first cake, you shall all enjoy it for free; as Marie Antoniette said once.
          
          New characters are going to enter the fray as thousands souls are sacrifice in the taking of mountain mine city known as Pistakara.