Naura_Lavendula

Haiii, maaf mengotori wallmu, izin promosi ya. Terimakasih
          
          
          "Aku masuk Islam bukan karena cinta di antara sesama kita, seperti apa yang kamu rasakan padaku," ujar sang gadis berdarah Belanda-Indonesia dengan mata bergetar menahan rasa. Tapi takdir telah menenun jalan yang tak disangka-jalan menuju cahaya, bukan sekadar karena getaran hati.
          
          Di perkampungan Sungai Ujung pada tahun 70-an, pertemuan antara [Name] van Hassel, seorang gadis remaja dari keluarga bangsawan campuran Belanda-Indonesia, dengan Gempa Alamsyah, pemuda terpandang yang taat dan bijak, menjadi titik mula dari pergolakan batin yang tak biasa. [Name], yang sejak kecil hidup dalam limpahan duniawi, justru merasa hampa dalam rohnya. Dan pada suatu siang di tepi sungai, saat seekor kucing mati menjadi saksi, keduanya dipertemukan oleh takdir yang sederhana tapi mendalam.
          
          Ia bukan jatuh cinta karena pujian atau perhatian-melainkan karena ketenangan Gempa yang mengakar dalam iman. Dan saat keraguan menggelayuti niatnya menjadi seorang muslimah, Gempa pun berkata lembut:
          
          "Tapi kamu butuh seorang kekasih untuk membimbing engkau ke surga, maka aku bersedia menjadi pembimbingmu. Kecintaanku."
          
          Sebuah kisah tentang keyakinan, pencarian makna, dan cinta yang tidak mendahului iman, namun tumbuh bersamanya-seperti bunga di tepi sungai yang mengalir perlahan, disiram hujan dari langit yang satu.
          
          https://www.wattpad.com/story/400391200?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Kogitsune_Mizuki

_oblivione_

Permisi kak, maaf kalau ini mengotori wall-mu.
          Aku izin promosi, ya! Terimakasih!
          
          -
          
          
          "Jika nanti aku bisa terlahir kembali, apakah kita masih bisa bermain bersama lagi?"
          
          Ice, anak laki-laki yang dipenjara dalam menara. Ia hanya menghibur diri melalui piano. Kesepian, dan tidak tahu apa-apa. Ia masih sangat polos dan belia ketika harus diasingkan hanya karena alasan ramalan kuno. Penderitaannya mungkin sekilas hanya berasal dari hal yang bisa dihitung jari. Tapi, sebenarnya tidak se-sederhana itu. 
          
          Seperti apa keluarga? Seperti apa rasanya menghirup udara bebas? Seperti apa rasanya berbicara santai dengan orang lain? Seperti apa rasanya berlari di atas rerumputan hijau? Seperti apa rasanya makan bersama orang banyak, tidur dalam kamar yang sesungguhnya? Dan segala “seperti apa” lainnya.
          
          Lalu, muncul sebuah harapan. Muncul seseorang yang mengatasi kesepiannya : Blaze, sang saudara kembarnya.  Mereka bisa bermain bersama. Bercanda riang bersama. Saling bertukar pikiran bersama. Kebahagiaan bersama. Semua hal yang dibutuhkan Ice. Meski dilakukan secara tersembunyi. Dari semua yang mengasingkannya, Blaze amatlah sangat penting. Sehingga Ice rela melakukan apapun demi kebahagiaan Blaze.
          
          https://www.wattpad.com/story/363226897?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=_oblivione_