chiciindilestari

Assalamualaikum ukhti, salam kenal. Yuk mampir keceritaku yang masih terbilang baru dan masih sangat butuh kritikan nan dukungan dari ukhti.
          
          Judul: Girl Without A Crown
          Gendre: Young Adult, Romance, Drama.
          
             Setelah berhasil keluar dari masa yang pernah membuat hidupnya menderita. Gadis pikir semua telah selesai, dan hidup layaknya pemeran utama di cerita telenovela yang berakhir happy ending. Ternyata dugaan Gadis salah besar. Perjalanan masih tergambar panjang, dan hidupnya justru semakin bertambah rumit.
          
          Cobaan dan derita silih berganti menghampiri.
          
          Kembalinya sosok Panca dikehidupan Gadis membuatnya tak tenang dan dibayangi mimpi buruk yang selalu hadir. Begitupun rahasia yang selama ini ia simpan rapat-rapat harus dibongkar sendiri di depan sang kekasih. Belum lagi kehangatan keluarganya pelan-pelan mulai memudar, sehingga membuat hubungannya dengan sosok yang sangat ia cintai pun harus terpaksa kandas hanya karena satu alasan.
          
          Mampukah Gadis melewati semua ini?
          
          Link:
          
          https://www.wattpad.com/story/259354674?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=chiciindilestari&wp_originator=FskMt4y%2FWPO5Ku66knQV%2Fz6XCs%2B6X4Y5yesU64PkqmSyaK2TLa1Y3veTo7gulwb2UtTA4yTzWkUJLrHzjVEkRR%2BYRXMWyuJS7yl3voQGWsUuJC8SzPJYGxyT6169vlq%2B
          
          Terima kasih sudah mau mampir.
          Wassalamu'alaikum.wr.wb.

Rafianjani13

Hello Kak, salam kenal. Bila berkenan, baca cerita 'Cat and Boy', yuk :)
          Blurb:
          Wisuda. 
          
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidiannya memandang lekat pemandangan danau yang tak jauh dari hadapannya.
          
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          
          "Maaf ...." 
          
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jembatan, lalu terjun bebas ke bawah sana, danau yang deras akan air jernihnya.
          
          ♦♦♦     
          Jangan lupa tinggalkan jejak ya, terima kasih♥  
          
          Https://www.wattpad.com/story/173217135  

Iinkurniapangestu

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice