rirenbakudeku

hai

petualangan dua remaja dalam menyadari perasaan satu sama lain (ft. shigaraki yang ingin membangun ulang dunia)
          
          https://my.w.tt/1jzoGV5xB9

Kak kapan cerita yg let me espace update  lagi aku udh lama nungguin

https://www.wattpad.com/story/253312091?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=ElysiaElisa&wp_originator=VjHC3VT9VgCC8wav6oBOsXvdFXroGY6r56nt%2Bp6E7iV50DVfidVfjHg0RIjQEmww%2FZb1xSliDVfELcs%2Fy83Wh6tDm%2Bz3T6uaRzG8X8QxRVphnlYQnPIQGJjY%2BH9odYi5
          
          Permisi
          
          Saya mau numpang rekomendasi ya^^

Ff UDA kan fokusnya ke lawak, misal aku update satu chapter horor (tetep ada lawaknya) menurut kalian gimana?
          .
          .
          .
          
          Levi muncul dari teras dengan mengenakan sarung dan peci. Eren mendadak heran. "Abang darimana? Dicariin si Oluo tuh! Tapi Abang perginya lama, jadi dia pulang duluan deh."
          
          "Oluo ke sini?" Levi bertanya dengan tampang yang sulit dijelaskan.
          
          "Iya. Aku chat Abang tapi hp Abang nonaktif."
          
          "Aku habis Yasinan. Tujuh hari si Oluo."
          
          Eren mendadak pucat. "Gak mungkin! Barusan Oluo ke sini bilang ijin gak bisa berangkat kerja. Tuh di meja masih ada teh manis yang kusuguhin buat dia."
          
          Levi tampak blank, ia mengusap wajah dan terduduk di sofa. "Jadi begitu cara arwah pamit ke orang yang masih hidup?"
          
          
          
          Malam Jum'at Kliwon, 24 Desember 2020

follback? Thank u✨

Teman-teman sekalian seplanet sealam dunia dan sesama pencari bahagia, terimakasih banyak atas supportnya. Aku terharu sama semangat dan dukungan kalian ke ff-ku, hiks... (nangis terharu-ceritanya) aku sangat menghargai, maaf juga misalnya ada kalimat yang kurang berkenan. Semoga kita semua selalu dilimpahi kebahagiaan.
          
          
          Salam persahabatan dariku. Good luck, semoga kita semua sehat selalu <3 :*

Ternyata nulis cerita di ketinggian sama temen sembari menikmati keindahan gunung tuh enaknya meresap ke jiwa kayak bumbu konro yang gurihnya terasa sampai sum-sum.
          
          Aku iseng melirik tulisan temenku. Ealah... Btw aku baru nyadar ternyata aku dan temenku satu ini punya gaya penulisan yang sama.
          
          Apa iya belajar nulis bareng bisa bikin dua orang yang berbeda punya gaya penulisan semirip ini?

Up ff pake hp tuh... Serasa dikerangkeng yak? Kayak kurang leluasa gitu...

          Met malem gaes~
          Aku cuma pengen kasih tahu. Kayaknya akunku yang @Tarinaya udah gak berfungsi lagi (atau hampir gak berfungsi, aku gak paham). Jadi untuk sementara sampai akun itu normal lagi yang entah sampai kapan aku memilih update dan memindah cerita di akun sebelah ke sini semua. Bisa juga up di dua akun, tapi ya entahlah... Aku hanya lagi bingung dan takut.
          
          Bukan tentang voment, tapi setiap tulisan ada nyawa. Dari awal aku nulis memang untuk berbagi. Seneng banget rasanya bisa ngobrol sama reader di setiap up. Berinteraksi dengan para reader bisa menjadi obat tersendiri.
          
          Maaf bagi yang gak berkenan. Semoga kita semua bahagia selalu~