dakkodakkochan

Rafianjani13

Hello Kak, Salam Kenal. 
          Izinkan aku untuk merekomendasikan cerita seru ya ...
          Wisuda. 
          Kata yang menunjukkan sebuah pencapaian luar biasa bagi seluruh mahasiswa, karena mereka telah berhasil melalui lika-liku kehidupan kampus. Seharusnya momen tersebut menjadikan Aurum Andascara, mahasiswi berwajah cantik dan ber-ipk tinggi bahagia, akan tetapi ini sebaliknya, penuh kemuraman, kesedihan, serta tangan yang bermandikan darah. Walaupun begitu, ia kepalkan erat-erat, obsidionnya memandang lekat pemandangan sungai yang tak jauh dari hadapannya.
          "Maaf ... maafkan aku ..." katanya dengan gemetar. Tak ada orang yang menyahut, selain suara klakson dari lalu lalang kendaraan yang melintas. Semilir angin membelai halus rambut pirang yang acak-acakan. Bukan hanya itu, sang bayu tersebut menjadikan dirinya semakin sesak, malam yang sunyi, rembulan juga malu-malu untuk melihat sosok yang tengah mengalami depresi berat. 
          "Maaf ...." 
          Setelah itu, Aurum menaiki pembatas jalan, lalu terjun bebas ke bawah sana, sungai yang deras akan air jernihnya.
          Bug ...
          Aurum tenggelam dengan perlahan, ia sengaja membiarkan hidungnya dipenuhi air agar tak mampu lagi untuk bernapas. 
          "Selamat tinggal Zinc," batin Aurum sebelum menutupkan mata rapat-rapat.
          ⚛⚛⚛
           Https://www.wattpad.com/story/173217135
          Feedback? Kuy

sayang27lemot

KegateLan
          Suda d up...
          
          Jgn lupa mampir!!!
          
          Part 40 (Us divorce?? ...)
          
          Cuplikan adegan Ali dan Sisy:
          
          "Lu ngomong apa tadi?"
          
          "Aasshh," Sisy meringis perih. Ini lebih sakit dari pada cengkramannya tadi pagi.
          
          "JAWAB SISY! LU BILANG APA BARUSAN!!"
          
          Ali mengguncang keras tubuh Sisy, membuat Sisy ketakutan. Walaupun Sisy sudah tau Ali pasti akan bersikap semengerikan itu dengannya. Tapi dia tetap saja merasakan ketakutan karena kemarahan Ali yang tidak biasa siang itu. 
          
          Nafas sisy naik turun melihat wajah Ali yang bak devil. Bibirnya bergetar tapi dia harus siap dengan semua konsekuensinya. Cuma ini caranya yang terfikirkan di kepala Sisy.
          
          "Gua... Gua mau kita cerai,"
          
          Deg!
          
          
          Bagi siapa saja yg mau membaca cerita ini boleh klik tulisan biru di ⬇ ini :
          
          https://my.w.tt/w9LdoI1Qi3