Jadi gais, saia barusan dapet ide.
Silahkan dibaca! UwU
______
Mata sehijau rumput di musim semi itu telah mati, tatapannya kosong tanda ia telah kehilangan asa dan jatuh dalam peliknya diri.
Harapannya hilang, mengikuti hancurnya keluarga yang ia sayang.
Tiada lagi alasan baginya untuk terus bertahan hidup, dendam pun sirna berganti keputusasaan yang mendalam. Cahayanya meredup layaknya senja yang perlahan-lahan tenggelam di ufuk barat cakrawala.
Panggilan dari teman-teman ia abaikan, ia tenggelam dalam sendu yang berkepanjangan.
Untuk apa hidup jikalau sudah begini? Alasannya serta landasannya telah hancur berkeping-keping.
Ia telah mati.
Akan tetapi, seruan dari Shiho menyadarkannya kembali. "Hey... itu Mikaela bukan?!"
Nama itu, membuatnya tersadar, buru-buru ia mendongak mengikuti arah telunjuk dari rekan timnya itu. _Dia_ ada di sana. Tak jauh dari jalanan yang mereka telusuri.
Dengan sayap yang membentang di kanan dan kiri. Tatapannya merendah dengan ekspresi yang datar.
"Mika...? MIKA!"
Yuichiro buru-buru keluar dari mobil, Shinoa ingin menggapainya, namun lelaki itu lebih dulu turun. Ia berlari, sedikit tertatih saat terkatit bebatuan.
Air matanya mencucur deras, kebahagiaan yang tak dapat lagi dijelaskan pun membuncah. Di kepalanya kini hanya satu, Mika.
"MIKA!!!"
Berkali-kali ia menyerukan namanya, walau kerongkongannya kering ia tak peduli.
Semakin dekat Yuichiro padanya, semakin terlihat pula ada yang berbeda dari Mikaela. Rambutnya sedikit lebih panjang, bulu matanya juga, tetapi nampak lebih bersinar.
"MIKA!"
Tak henti-hentinya ia memanggil nama keluarganya yang paling berharga itu, dan ia pun menyadarinya. Melirik sedikit ke arah Yuichiro yang tengah berlari, ia berkata.
"Ah.. itu kau rupanya."
Yuichiro mengembangkan senyumnya, akan tetapi tak bertahan lama.
"Sangkakala kedua."
Dia bukanlah Mikaela Hyakuya, melainkan Sang Malaikat Mikhael.