"Aku bukan wanita baik-baik. Aku pernah tidur dengan pria lain. Kau tentu tahu maksud dari kata 'tidur' itu." Kaivan mengangguk samar.
"Dia mantan pacarku, Adsen Gfely. Kami menjalin hubungan sejak masih di SMP. Dia baik, pengertian, dan tentunya menyayangi aku." Iftina tersenyum, membuat Kaivan geram menahan amarah.
"Kaivan, entah kau menganggapku wanita murahan atau menjijikan aku tak peduli. Aku ingin tak lama lagi kita cerai. Kecuali..." Iftina memberi jeda pada pernyataannya itu.
"Kecuali apa?" Kaivan bertanya tak sabar.
"Kecuali kau memberiku anak." Iftina berkata dengan santai. Dia bahkan tak peduli dengan raut wajah Kaivan yang sudah emosi.
"Aku tak peduli kalau kau melakukannya dengan membayangkan wanita lain. Tapi, harus kau tahu, aku hanya tidak ingin sendiri. Aku akan mengurus anak itu dengan sangat baik. Kau tak perlu khawatir akan hal itu." Iftina menoleh dan tersenyum tulus pada Kaivan.
~
Penasaran?
Yuk, klik link di bawah ini
http://my.w.tt/UiNb/13rq1eOKHF