Halo, ini Ekwa.
Sebelumnya, aku ingin menyampaikan terimakasih karena telah membersamai sampai hari ini. Hujan: Sebait Kenangan Kusam telah meraih 100 ribu pembaca pertamanya; Aku harap, garapan kalimat yang aku publikasikan disini terus bertumbuh dan memeluk lebih banyak manusia, menata lebih banyak hati, atau sekedar memenuhi waktu-waktu luang-- terlebih di masa-masa sulit seperti ini.
Selanjutnya, aku ingin mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, Minal aidzin wal faidzin. Aku tau kita sedang berada di halaman buku yang sama. Lebaran yang sepi, beberapa orang harus merasakan lebaran tanpa keluarga, beberapa lagi terjebak di layar virtual video call. Apapun bentuk perayaannya, mari berlapang dada-- karena menurutku, hari kemenangan tak hanya hari-hari tertentu. Selama kau masih bangun setiap pagi untuk sekedar menarik nafas dan menikmati sinar mentari yang masuk di celah jendela kamar, itulah kemenangan.
Bersama catatan ini aku haturkan banyak harapan; berbahagialah selalu. Kalau ada waktu luang, mari berkirim pesan dan berdiskusi tentang apa makna puisi-puisi yang kutulis; puisi-puisi yang kalian suka, atau sekedar berbagi sapa.
You are not alone. We're in this together. :)
--Ekwa.