"Gue gak perlu alasan lain"
"Jangan permainkan perasaan saya. Kamu tahu saya sudah menyerah, saya sudah kalah dari kamu" kata Marissa dengan mata yang berkaca-kaca.
Mario mengangkat wajah Marissa dengan kedua tangannya. "Gue yang udah kalah. Gue kalah dan gak bisa singkirin lo dari hidup gue. Gue kalah karena tanpa disadari gue takut kehilangan lo. Tapi apa gue pantas memiliki lo yang udah gue sakiti berkali-kali?. Gue pantas_".
"Mario"
"Menikah dengan gue Ssa"
Pernyataan Mario sudah diluar batas akal untuk diterima oleh Marissa.
"Menikahlah dengan gue biar gue tebus segala kesalahan gue. Biar dia punya seseorang yang akan dia panggil ayah, meski gue tahu gue gak pantas. Gue_" Mario menunduk, ia menyesali perbuatannya. Ia teringat permintaan sahabatnya. Di saat seperti ini dia merasa berikutnya ia tidak akan punya kesempatan untuk mengatakannya pada Marissa. "Apa gue pantas?" tanyanya menatap Marissa.
"Hmm" Marissa mengangguk. Ia tidak tahu apakah itu permainan Mario atau tidak. Tapi ia tidak ingin kehilangan kesempatan. Meski ia merasa ini hal yang gila. Memberikan persetujuan dengan rela meski selama ini disakiti olehnya.
--
Mario tulus apa bulus?
Nikah emang karena cinta atau alasan biar gk dibunuh Fadel?.
https://www.wattpad.com/story/167528295