Salam kenal...
===============
Suatu hari Rama pernah mengingatkanku bahwa orang hidup harus punya tujuan untuk diperjuangkan. Aku sadar aku terlalu lemah untuk itu dan aku tak setangguh Rama. Putus kuliah pun aku pasrah. Jadi aku cuma bisa berbisik di telinganya.
"Tujuan hidupku adalah kamu. Aku ingin menjadi wanita yang akan mendampingi perjuanganmu."
"Boleh kan Ram?"
Rama tersenyum, matanya menggodaku. Tiba-tiba dia berdiri dan melompat dari rakit bambu yang kami tumpangi di Telaga Menjer. Byurr.
"Perjuangkan aku!"
Tanpa pikir panjang aku segera ikut melompat sambil berteriak.
"Aku datang!"
Melihat polah kami berdua, Pak tua pengayuh rakit bambu itu seperti sedikit menyesali masa mudanya. Aku dan Rama tenggelam dalam telaga cinta.
*******************
Puisi Daun Tembakau
Taukah engkau...
Duhai gadis cantik pemetik tembakau
Bayanganmu tak pernah mampu ku halau
Resah ini selalu datang mengacau
Petiklah… petik daun-daun rinduku
Tak perlu kau pilah, karena tak ada yang layu
Tak perlu kau pilih, karena semua warnanya tentangmu
Rama oh Rama. Bagaimana aku tidak berbunga-bunga ketika suatu pagi dia membacakan puisi ini dihamparan ladang tembakau nan hijau. Mungkin dia bermaksud membalas puisiku waktu itu. Suara lantangnya seakan menggema menabrak Sindoro lalu memantul ke arah Sumbing. Aku memeluknya dalam belai semilir angin.
"I love you Ram."
***************
Hello mungkin cerpen saia bisa menghibur.. percintaan berlatar alam.. sudi mampir ya.. kalo suka vote dan follow. Makasih.
Catatan anjani
https://my.w.tt/LcNEaVeqqcb
Brokren Trip
https://my.w.tt/OiqinUmqqcb