"Mapay jalan satapak ngajugjug kahiji lembur teu karasa capena, sabab aya Eneng Aildis." Nyanyian lagu sunda itu begitu kencang dan merdu. Aildis melirik ke asal suara. Di sana, di pojok kelas, Yocah sedang bernyanyi sembari bergoyang-goyang di depan anak laki-laki.
Aildis menatap Yocah dari kejauhan dengan tatapan garang. Malu, terlihat dari pipinya yang mulai merona. Yocah memang bukan remaja idaman. Tetapi pria itu memang mempunyai daya tarik tersendiri. Hidungnya mancung, matanya manis, dan bulu matanya lentik. Sayangnya, dia dikategorikan sebagai pria bertubuh mungil.
Kelima temannya memandang ke arah Aildis. Mereka tahu kalau Aildis menyimpan rasa pada Yocah.
~
Penasaran?
Baca yuk!
http://my.w.tt/UiNb/zd7Z5CyV9F