Yoaanii

Hari ini tiba-tiba diingatkan dan disadarkan keadaan. Motor nyokap hilang hari ini di jam 12 siang. Gilanya jam 12 siang dan berani nyolong. Gue post rekaman cctv di ig ofkors dgn maksud untuk mengurangi rasa kesal dan gue tau itu salah nyokap sendiri karena kunci nyantel. Motor keadaanya di dalem rumah dan hilang. I dont blame everyone. Nyokap, org rumah or siapapun. Tapi, reaksi dari instagram tu banyak. Dan gue menyadari satu hal. Empati orang-orang itu beragam yaaa.. Dari yg ngmng nya sopan, kaget sampai kasar. Dan gue sadar akan we are the king of judging. Termasuk gue dan gue sadar itu. Kita bs judge something dengan mudah. Contoh pensil jatuh dari meja. Byk yg bs disalahkan tapi biasanya org akan mudah menyalahkan pemilik pensil. Padahal bs jd mejanya miring bukan karena si pemilik tdk menjaga pensil tersebut. Dan gue sadar gue termasuk org yg sering judging something dan belum tentu akan bertobat ketika menyadari ini. Tapi, gue sadar judging yg gue lakuin itu hanya sebatas dalam hati dan tidak diutarakan. gpp jg yg mau diutarakan pendapatnya tp lbh baik menggunakan bahasa yang baik dan sopan kali ya?

Havplanet

Hai kak ijin promosi yaa^^
          ---
          
           SABAI, SABAR! 
          
           Romansa Realistis | Drama Sosial | Setting: Semarang, 2023
          
           Blurb:
          Sabai hanya ingin hidup tenang sebagai guru honorer di sebuah TK Negeri. Tapi gosip tak pernah berhenti mengikutinya—tentang statusnya yang masih lajang, tentang pria-pria yang katanya mendekatinya, bahkan tentang kehidupannya yang tak pernah luput dari komentar orang.
          
          Hidupnya berubah ketika dua sosok hadir:
           Galang – duda satu anak, tulus, hangat, dan perlahan memberi warna di hari-harinya.
           Fahri – pria mapan pilihan keluarga yang datang dengan janji masa depan aman dan terhormat.
          
          Namun cinta tak sesederhana pilihan orang lain.
          Saat hati mulai goyah, Sabai sadar…
          Menjadi dewasa seringkali artinya mengalah, tapi kali ini—bolehkah ia bertahan demi cintanya sendiri?
          
          
          ---
          
          ✨ Kenapa harus baca cerita ini?
          
          ✅ Kisah romansa manis tapi dekat dengan realita kehidupan perempuan lajang di usia matang
          
          ✅ Drama sosial yang bikin geregetan dan emosional
          
          ✅ Chemistry hangat antara guru honorer & ayah muridnya
          
          ✅ Setting Semarang yang membumi dan hidup
          
          ✅ Ending bahagia yang pantas diperjuangkan
          
          ---
          
           Genre: Romance, Slice of Life, Drama Sosial
           Update rutin setiap minggu
           Status: On-going
          
           “Kadang hidup meminta kita sabar. Tapi untuk cinta yang tulus… Sabai tak ingin hanya diam dan mengalah.”
          
           Baca sekarang di Wattpad: https://www.wattpad.com/story/398461915?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Havplanet

Yoaanii

Hari ini tiba-tiba diingatkan dan disadarkan keadaan. Motor nyokap hilang hari ini di jam 12 siang. Gilanya jam 12 siang dan berani nyolong. Gue post rekaman cctv di ig ofkors dgn maksud untuk mengurangi rasa kesal dan gue tau itu salah nyokap sendiri karena kunci nyantel. Motor keadaanya di dalem rumah dan hilang. I dont blame everyone. Nyokap, org rumah or siapapun. Tapi, reaksi dari instagram tu banyak. Dan gue menyadari satu hal. Empati orang-orang itu beragam yaaa.. Dari yg ngmng nya sopan, kaget sampai kasar. Dan gue sadar akan we are the king of judging. Termasuk gue dan gue sadar itu. Kita bs judge something dengan mudah. Contoh pensil jatuh dari meja. Byk yg bs disalahkan tapi biasanya org akan mudah menyalahkan pemilik pensil. Padahal bs jd mejanya miring bukan karena si pemilik tdk menjaga pensil tersebut. Dan gue sadar gue termasuk org yg sering judging something dan belum tentu akan bertobat ketika menyadari ini. Tapi, gue sadar judging yg gue lakuin itu hanya sebatas dalam hati dan tidak diutarakan. gpp jg yg mau diutarakan pendapatnya tp lbh baik menggunakan bahasa yang baik dan sopan kali ya?