Janji dan rencana yang sudah tersusun rapi hancur lebur tak berbentuk, hanya meninggalkan puing-puing menyakitkan yang disebut kecewa.
Kadang kecewa suka menghancurkan segalanya dalam sehari. Tak peduli itu berharga atau tidak.
Kecewa akar dari benci. Akar dari segala ketidak pedulian kedepannya.
Tapi ku rasa semua ini berasal dari diriku sendiri, salahku terlalu berharap.
Kini kecewa menjadi makanan pembuka, utama juga penutup bagiku.