Yuuki_Zero

"Aku ingin mengakhiri hidupku saja. Dunia ini sudah tidak berwarna lagi di mataku."
          	
          	"Setidaknya kamu masih bisa melihat dunia. Aku bahkan hampir lupa bagaimana cerahnya matahari terbit, dan indahnya kerlip bintang."
          	
          	"Kamu tidak mengerti rasanya kehilangan hidupmu. Hidupku penuh dengan warna, cat dan kanvas. Kini hambar seperti hitam putih."
          	
          	"Aku mengerti."
          	
          	"Kamu tidak-"
          	
          	"Aku tidak bisa melihat cahaya pagi yang selalu ku abadikan dengan lensa kameraku. Kini kamera itu bagaikan rongsokan-
          	
          	Setidaknya kamu masih bisa melihat hitam dan putih. Duniaku gelap sekarang."

chocokiiim

Halo ,maaf mengganggu waktu kamu
          Kamu suka fanfic bts? Boleh dong mampir ke work aku hehe. Jangan lupa buat ninggalin jejak ya hehe.. Thank youuu^^
          
          Sohee tidak benci matematika, tapi entah mengapa otaknya sulit untuk menyerap materi untuk mata pelajaran itu. Namun semuanya berubah setelah kedatangan guru matematika baru yang tampan sekaligus menyebalkan. Satu hal yang membuat warna di akhir kehidupan sekolahnya adalah perjodohan tak terduga dengan gurunya sendiri.
          
          "Ribetnya bapak itu kayak tangen 90 loh, pak. Tak terhingga."
          
          -Min Sohee-
          
          "Cintanya saya ke kamu itu kayak tangen 90. Tak terhingga."
          
          -Kim Taehyung-
          
          https://my.w.tt/4EXmlfGoO6

Yuuki_Zero

"Aku ingin mengakhiri hidupku saja. Dunia ini sudah tidak berwarna lagi di mataku."
          
          "Setidaknya kamu masih bisa melihat dunia. Aku bahkan hampir lupa bagaimana cerahnya matahari terbit, dan indahnya kerlip bintang."
          
          "Kamu tidak mengerti rasanya kehilangan hidupmu. Hidupku penuh dengan warna, cat dan kanvas. Kini hambar seperti hitam putih."
          
          "Aku mengerti."
          
          "Kamu tidak-"
          
          "Aku tidak bisa melihat cahaya pagi yang selalu ku abadikan dengan lensa kameraku. Kini kamera itu bagaikan rongsokan-
          
          Setidaknya kamu masih bisa melihat hitam dan putih. Duniaku gelap sekarang."

Yuuki_Zero

Janji dan rencana yang sudah tersusun rapi hancur lebur tak berbentuk, hanya meninggalkan puing-puing menyakitkan yang disebut kecewa.
          Kadang kecewa suka menghancurkan segalanya dalam sehari. Tak peduli itu berharga atau tidak.
          Kecewa akar dari benci. Akar dari segala ketidak pedulian kedepannya.
          Tapi ku rasa semua ini berasal dari diriku sendiri, salahku terlalu berharap.
          Kini kecewa menjadi makanan pembuka, utama juga penutup bagiku.