ZahidHasan99

Sama seperti ffn, wp tak punya fitur yang memungkin seorang pembaca/pengulas memberikan ulasan berupa gambar. Namun, wp sedikit lebih unggul karena punya fitur komentar yang bisa disebar pada badan karya, di mana pun letaknya.
          	
          	Mungkin terdengar kasar dan tak alap jika tiap narasi maupun tiap dialog kita berikan komentar (krisar) di sana. Namun, apabila komentar yang diterima sekadar "Up, Thor!" atau "Next!", bukankah ini sama sekali tak membangun?
          	
          	Jadi, solusinya adalah …. (Silakan isi sendiri)

flc_writers

Selamat pagi, Kak Zahid Hasan. Sebelumnya, selamat telah menjadi juara 1 event MMW FLC Writers. Sehubungan dengan hadiah e-money 10k dan hadiah ramaikan naskah solo, Kakak bisa konfirmasi ke nomor 0819-1858-0575 (Ibrahim W). Ditunggu, ya, Kak. (⁠^⁠^⁠)

ZahidHasan99

Sama seperti ffn, wp tak punya fitur yang memungkin seorang pembaca/pengulas memberikan ulasan berupa gambar. Namun, wp sedikit lebih unggul karena punya fitur komentar yang bisa disebar pada badan karya, di mana pun letaknya.
          
          Mungkin terdengar kasar dan tak alap jika tiap narasi maupun tiap dialog kita berikan komentar (krisar) di sana. Namun, apabila komentar yang diterima sekadar "Up, Thor!" atau "Next!", bukankah ini sama sekali tak membangun?
          
          Jadi, solusinya adalah …. (Silakan isi sendiri)

ZahidHasan99

Apa tujuan dari seorang penulis?
          
          Kalian pasti memilikinya, asumsi saya begitu. Tak mungkin rasanya seorang penulis tak memiliki motivasi sendiri. Ada yang menulis terpaksa karena tuntutan hidup, ada yang menulis gara-gara idenya terlalu penuh di kepala, ada juga yang menulis akibat tren di sekitarnya.
          
          Namun, sudahkah tulisan kalian menghadirkan makna berbeda bagi pembaca kalian? Menggugah hati mereka untuk melakukan perubahan?
          
          Silakan jawab masing-masing! Korek hati nurani kalian!
           #p.s:
          Baru pertama dah nulis yg berat euy!