Saya jemput kamu. Kita ada meeting dadakan untuk FA run. Semua tim menunggu dan cuma kamu yang belum stand by di sana," katanya seperti tak ada yang salah dengan keberadaan lengannya.
"Pindahin tangan, bapak tolong ...."
"Is my arm too heavy?"
Aku terkejut saat dia malah menepuknya berulang dengan santai.
"Saya memang orang baru tapi kita harus segera akrab. Sebagai partner kamu, saya tidak suka pergerakan lambat."
Yang ingin kulakukan sekarang adalah memprotesnya karena sudah membuat Pak Talu dendam padaku. Bagaimana jika orang itu benar di pecat? Bagaimana jika Pak Talu akan menungguku di luar perusahaan dan berpikir untuk mencelakaiku?
"Saya ... tangan anda, tapi ...."
Mulut gagap ini! Aku ingin menyenggaknya karena berani menyentuhku. Kenapa dia menyentuh orang yang bahkan baru di kenalnya?
Itu bukan berarti aku ahli syari'at yang menaati tiap aturannya. Hanya yang kutahu, dari dulu aku benci di sentuh laki-laki. Tunggu? Kenapa kepalaku berputar lagi? Dia mengganti parfumnya. Wangi yang lembut, terlalu natural. Kenapa sekarang dia tersenyum padaku?
Part 2 Up ya
They Dont Know Everything Writer