_argya20

Assalamualaikum, halo teman-teman. Kuy, mampir ke cerita pertamaku. Dijamin tak kalah seru ceritanya, dijamin halunya lancar jaya. Tenang, ceritanya sudah lengkap, buruan baca!! Plus tinggalkan vomment kalian. Auto klik 
          	
          	https://my.w.tt/AA07x7zXo9

J_Hanum

Izin promosi, ya, Kakak.
          
          "Bapak-bapak boleh saja benci saya, tapi saya belum menemukan alasan untuk membalas kebencian itu. Yang bisa saya lakukan hanya benci terhadap hidup saya sendiri karena terlahir dalam keluarga teroris! Siapa juga yang mau lahir jadi anak teroris? Semua orang waras akan menolaknya, termasuk saya, Pak!"
          
          Walau dadanya sesak, Aya tidak menangis. Ia sudah lelah mengeluarkan air mata. Aya merasa percuma. Menangis tak akan menghasilkan apa-apa.
          
          "Saya bukan teroris!" tegas Aya dengan napas memburu.
          
          Selama ini, seseorang yg  terlanjur dibuang oleh masyarakat akan sulit untuk mendapatkan ketulusan dari orang di sekitarnya. Jangankan cinta, belas kasih pun tidak. Masih adakah cinta tulus bagi Aya, remaja yang bernasib kurang beruntung memiliki ayah seorang teroris?
          
          Ini Linknya : 
          https://www.wattpad.com/story/294513865?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_writing&wp_page=create&wp_uname=Ammah_Hanum&wp_originator=39idVoFgCpADpaLTPRYTG4d7c696PTCTvrFxu9uIjw5dxEzTwrcNtHbx7sqwtT5wEx%2F1YrexQgtCfXB0lasrziSGSTU56Lk9k1cKsQjT40VTxDKRS8UA7fhj6UXmoeyE

J_Hanum

J_Hanum

Shalima Karim, wanita muslimah asal Aceh yang berusia tiga puluh tahun. Usai menyelesaikan pendidikan di salah satu pesantren di Aceh, ia mengabdikan hidup pada suaminya yang bernama Rahul Bramantyo. Anak pertama dari pengusaha terkenal di Jakarta. Tujuh tahun berada di bawah atap yang sama, tak membuat rumah tangga mereka bernapaskan cinta. Dingin, beku, dan tak saling mengucapkan kata-kata penuh kasih adalah warna yang menghiasi rumah tangga mereka.
          
          Tak ada yang Shalima harapkan selain rida suami dan ridha Allah SWT. yang menyertai hidupnya sebagai seorang istri dari Rahul. Sudah lama dirinya tertekan dengan kondisi keluarga yang jauh dari kata sakinah, mawaddah dan rahmah. Akan tetapi Shalima berusaha bertahan demi buah hati semata wayang, Bagaskara Bramantyo. Mati-matian ia memendam lara demi menjaga nama baik keluarga terpandang itu.
          
          Mereka menikah bukan karena didasari cinta melainkan karena permintaan orang tua Rahul. Berhubung kedua orang tua Shalima meninggal karena kecelakaan ketika wanita itu berusia amat belia, yakni ditinggal oleh sang ayah di usia 12 tahun lalu di susul sang ibu ketika usia Shalima berusia dua puluh tiga tahun.
          
          Di sela-sela kedinginan atmosfer rumah tangga, akhirnya orang ketiga hadir tanpa di sangka dan berhasil memorak-porandakan mahligai es yang selama ini Shalima pertahankan. Pada akhirnya, depresi dan kanker lambung menyita seluruh hidupnya. Sembuh dari depresi,  masih harus berjuang dengan kanker lambung. Beruntung dirinya memiliki Rima dan Faaz yang senantiasa menemaninya. Mereka membantunya bersembunyi dari keluarga Bramantyo.
          
          Bagaimanakah kisah hidup penuh cobaan yang dialami Shalima?
          
          ***
          
          Baca, yuk?
          
          https://my.w.tt/uenovwYJlab