—Dia hanya tidak paham, bahwa melupakan itu seperti menyingkirkan debu dari kehidupan.—
Kau berlari kencang, banyak gadis-gadis lain mengharapkanmu, berusaha menggapaimu, lalu kau tanggapi dengan manis. Tapi aku? Mungkin pikirmu biarkan saja, karena aku hanyalah aku. Aku yang tak akan bisa menyerah atas cinta yang kutanam begitu lama.
Tapi kau salah. Aku berhenti di sini
Ya, saat aku berhenti mencoba menyusul langkahmu dan tak acuh akan interaksimu dengan gadis-gadis itu... Ketika aku tak ingin lagi mempunyai satu hubungan apapun dengan kamu...
Yang ingin aku pertanyaankan.. "Mengapa kau menganggapku saat setelah aku tiada, lenyap dari hari-harimu. Kenapa kau mencari?!"
Tak bisakah kau di sadarkan dengan satu kalimat singkat? "Aku sudah muak."