Maaf untuk semua kesalahan dan luka... Terimakasih untuk segala bahagia dan tawa
Mencintaimu, adalah perasaan yang tak pernah bisa ku musnahkan.
Namun aku sadar, rasaku ini hanya akan membuatmu kesulitan.
Jadi, aku telah melepaskan genggaman, dan berharap kau kan lebih bahagia di sisa kehidupanmu dengan pilihan terbaikmu.
Kenanglah aku sebagai wanita terindah, terhebat, yang pernah memelukmu dengan segala duri dan panah yang menancap. Datanglah kapanpun kau membutuhkanku. Kapanpun kau menginginkanku. Di sini aku selalu merentangkan tangan untuk memeluk segala sedih dan lukamu.
Bahagialah
Berjalanlah dengan tegap menatap ke depan
Aku di sini akan selalu mendoakan
Kau tahu, kenapa aku masih bisa bertahan?
Karna aku selalu menyebut namamu setiap aku menghadap Tuhan.
Bahagialah. Aku akan memperhatikanmu dari kejauhan.
Izinkan aku tetap menyayangimu dengan segala keterbatasanku.
(Surat terahir Naila untuk Almer yang tidak pernah sampai ke Almer, karena, saat janji ketemu di perpustakaan untuk yang terahir kali, saat perpisahan sekolah, Almer tidak datang. Naila tidak pernah tahu sampai sekarang alasan Almer tidak menepati janjinya hari itu. Bahkan sampai detik ini.)