Adinda Bukhari

Halo! Sudah lama banget ga menyapa di sini setelah hampir 1 tahun(?)
          
          Apa kabar semua?
          
          Kabarku? Alhamdulillah baik. Kehidupan makin hari makin sibuk. Ada banyak deadline yang harus aku kerjakan. 
          
          Dari banyaknya deadline, di persimpangan jalan pulang, aku selalu rindu menulis. Rindu banget sama mereka yang baca tulisanku. Problemnya ada di waktu. Aku ngerasa sulit banget nyari waktu buat nulis karena waktuku 24/7 dihabiskan untuk kerja.
          
          But, don’t worry. Coming back to this place dengan pelan-pelan merajut mimpi yang sempat aku miliki di sini. 
          
          Salam rindu, meskipun kalian belum tentu rindu dengan aku :”) 

Tulisan terbaik kadang datang dari patah hati paling menyakitkan. 
          
          Selamat pagi. Semoga hari ini semua lembaran dalam hidupmu, termasuk lembar merah jambu tetap menuliskan cerita yang indah. Jangan sepertiku. Masih berharap pada dia yang sekarang entah ada dimana. Yang mungkin saja sudah bersama seseorang yang baru.

Namamu indah. Memiliki arti yang bagus dan aku menyukainya. Bulan lahirmu sama seperti sahabatku. Pada tahun masehi kamu lahir pada bulan ke sembilan ditanggal delapan belas. Angka yang bagus karna duniaku seakan-akan hanya berputar pada angka delapan belas saja. 
          
          Hari lahir kita sama, Jumat. Kamu tahu? Bertahun-tahun sudah kita tidak bertemu. Kamu seperti hilang ditelan bumi. Namun, seperti yang aku tahu, kamu masih di sini. Di dunia yang kita tapaki bersama. Hanya saja semesta yang tak ingin kita berjumpa. 
          
          Padahal dulu..., kita selalu berjumpa tanpa di sengaja. Selalu konsisten bertemu di hari Jumat. Semesta kita seperti berjanjian, “Ayo, kita pertemukan mereka di hari Jumat, hari lahir mereka karna kita tahu mereka tak akan berjumpa dalam waktu yang lama.”
          
          Sedih. 
          
          Ya, aku sedih. Hanya kata-kata ini yang bisa aku tuliskan untuk melepas rindu. Setelah kelulusanku, maafkan aku harus menulis tentang kamu. Bagaimana aku menyuakai namamu. Postur tubuhmu yang tinggi. Rambut hitam lebatmu. Lalu suaramu yang sangat lembut saat berbicara denganku. 
          
          Maafkan aku harus membagikanmu pada duniaku. Kamu begitu berarti hingga aku takut saat tua nanti aku melupakanmu. 
          
          ————————
          
          

Semesta memang senang bercanda dengan duniaku. Saat harapan telah membumbung tinggi, aku dihempaskan dari langit ke bumi. Rasanya sakit. Mendengar dirinya ternyata diam-diam memiliki hati yang telah siap untuk dilabuhkan. Semakin mengetahui tentangnya ada banyak luka baru di hati yang sama menyakitkannya dengan yang lama. 
          
          Bagiku tidak ada yang lebih menyakitkan ketika mengetahui seseorang itu adalah temanku sendiri. 
          
          Teruntuk Tuhan, aku tidak ingin diposisi ini lagi. Sudahi lembarannya. Buatkan aku lembaran baru yang kelak menjadikanku pelabuhan hati terakhirnya. 
          

Entah bagaimana cara semesta membuatku bingung. Dia yang aku harap justru terbentang jauh sekali hingga tidak ada lagi kabar tentangnya. Sementara dia yang tak pernah aku harap justru hadir di sekeliling semestaku. Bercanda, bercerita, membicarakan masa depan, dan bersama yang lain berdiskusi pilihan yang menyesakkan dada. 
          
          Semesta memang senang mempermainkan hati. Hingga tak pantas bagiku menaruh harap pada makhluk bernama manusia. Dia bisa tiba-tiba jauh tertinggal kabarnya di antah berantah. Mendebarkan hati dengan penuhnya rasa rindu yang tak kunjung bertemu. 
          
          Teruntuk semesta, jangan main-main lagi dengan duniaku yang kini sudah tua.

Halooo! Selamat malam! 
          
          Pengen banget nyapa teman-teman dari kolom percakapan Wattpad hahaha! Gimana kabarnya? Masih betah nungguin kelanjutan Love Stuck At Friendship kan? Hehehehe. 
          
          Hm, tadiii bangett aku ada nulis notes buat discountinue atau dalam artian lain ga ngelanjutin ceritanya lagi huhuhu. Cumaaa setelah aku pikir-pikir lagi..., dan teringat dengan sebuah quotes anonim:
          
          “Selesaikan apa yang sudah kamu mulai.” 
          
          Teringat dengan quotes itu, akhirnya batal buat discountinue Love Stuck At Friendsip :”) padahal sekarang aku lagi nulis bab 4 nya. Udah setengah jalan di bab 4 ga tau kenapa tiba-tiba mikir gitu:”) 
          
          Random banget emang aku tuhh:”) 
          
          Buat teman-teman yang masih nunggu kelanjutan ceritanya THANK YOU SO MUCHHHH ❤️❤️❤️ setelah skripsi kelar aku usahain buat fast update ya. Seperti pas liburan akhir tahun kemarin hehehe. 
          
          Minta doanya supaya skripsiku lanjar jayaaaaaaaaaa :”) 
          
          Duh, udah panjang buangett wkwkw. Oke, udah segitu dulu ya curhatan hari ini. Makssih banyak buat kalian yang udah dukung ceritaku❤️
          
          

This is the first time I got compliment about my story and I thank you for that. 
          
          Dari sinopsis awal ‘Life After Start Up PR Stunt’ aku udah warning; cerita ini hanya fiksi penggemar, tidak lebih. Aku nulis ini pure karna masih ga bisa move on dari DoDal. Once I got comments from the story; bilang aku merendahkan Suzy. Like... gimana? Aku nulis FF tentang Suzy buat ngerendahin Suzy? Aku bukan hater, ko:(
          
          Should I, jelasin di sini? Karakter Suzy yang aku bangun supaya ada konflik. YAP! I SAID THAT: konflik. Cerita tanpa konflik sama aja kayak makan ga pake garem. Sekali pun aku pake asli mereka dan seakan-akan menggambarkan kehidupan Joohyuk dengan Suzy setelah Start Up, tetap aja ini fiksi A.K.A tidak nyata/karangan. 
          
          //hufft, capek tarik napas dulu//
          
          Yaa, begitulah curahan hati pertama di Wattpad. I know, ga semua bakalan agree sama jalan ceritanya. And its okay. 
          
          Thank you buat kalian yang masih terus baca ceritaku, I love you all so much❤️