"Aku tidak pernah ingin berharap pada manusia, Yoon." Jia berkata pada suatu malam, saat Yoongi menemukan gadis itu lagi-lagi duduk menyendiri di bawah pohon oak belakang gedung asrama mereka.
"Kenapa?"
Gadis itu mengulas senyuman tipis. "Sebab, bukankah hal paling menyakitkan di dunia ini adalah berharap pada manusia?"
Itu tidak membantu.
Yoongi masih tidak mengerti mengapa Jia beranggapan demikian. Apa salahnya berharap pada manusia? Apakah itu berarti Yoongi tidak bisa Jia harapkan? Kenapa?
Malam itu, memutuskan untuk menyimpan berbagai pertanyaan dalam hati, Yoongi hanya memilih duduk menemani Jia dalam senyap. Memandangi kerlip bintang dengan segala hal berkecamuk dalam kepala.
Jia juga tidak mengatakan apa-apa.
Jadi Yoongi pikir, semua akan baik-baik saja.
Bertahun-tahun kemudian, Yoongi baru sadar apa yang gadis itu ucapkan. Namun sayangnya, saat ia sudah mengerti, semua sudah terlambat.