Gue lagi berpikir...
Gue bilang sama rekan sejawat gue kalau dia beruntung. Bisa masuk di tempat kerja yg besar. Tempat kerja yg terkenal dan keren dengan uang yg tersedia. Ga kaya gue yang kerja di sekolah yg targetnya aja untuk menengah kebawah biar bs sekolah. Ga ada seragam bagus. Sekolahnya aja jauh dari pusat. Plang namanya jg ga ada. Duitnya pun ga seberapa.
Lalu rekan gue ini bilang, kalau kerja dimanapun sama (ya gue setuju).
Kerja di tempat bagus juga belum tentu enak karena tekanannya lebih besar, yang penting skill. (Gue terlalu sensitif sama kalimat ini, gue lagi nyoba untuk stay positive. Memangnya kerja di sekolah kecil yg ga dikenal ga ada tekanan? Bagaimana kami bisa menyamai mereka yg di tempat besar dg fasilitas yg menunjang dan kami yg fasilitas seadanya. Bagaimana cara menghasilkan produk yg sama? Bagaimana kami survive tanpa mendompleng nama tempat kerja kami. Gue tau gue cuma kerja di tempat kcl yg ga diperhitungkan dimata orang. Seolah gue ini belum tentu sanggup kalau kerja di tempat dia yg besar itu karena gue terbiasa tanpa tekanan menurut dia)
Sepertinya dia tdk terima kalau dibilang beruntung...
Dia ingin menunjukkan jika dia kerja keras (ya jls kalau sudah masuk ya hrs kerja keras atau tersisih. Hukum alam)
Tp yg saya bicarakan adalah cara masuknya yg beruntung...
Bisa memilih bekerja disitu
Masih dibiayai orang tua pula
Terlepas dari kegiatan dia saat bekerja.
Saya bilang seperti itu ke beberapa rekan kerja dan hanya dia yg sedikit emosional menjawabnya. Yg lain tidak keluar jalur...
Dan mereka malah lbh membahas lingkungan kerja mereka bukan membanggakan kehebatan mereka dg tekanan kerja di tempat kerja yg bagus dan memandang saya yg kerja di tempat kcl itu enak karena tekanannya kcl menurut dia.
Sudahlah...
Mungkin dia sedang dalam fase menata diri setelah mendapat tekanan
Terbiasa ada di peringkat atas lalu bertemu langit yg lbh tinggi membuat dia sedikit terganggu sepertinya.