Nama pena: Aksara di Langit
Penulis Langit yang Tak Pernah Pulang

Di balik nama itu, ada seorang lelaki yang jatuh cinta pada sunyi dan langit senja. Ia menulis bukan untuk terlihat hebat, tapi karena ada perasaan yang tak bisa diucapkan, hanya bisa disampaikan lewat aksara.

Aksara di Langit adalah sosok yang hidup dalam diam dan pengamatan. Ia menyukai malam, kopi pahit, dan percakapan yang tenang. Ia percaya, tulisan yang jujur bisa menyentuh lebih banyak hati daripada suara yang keras. Maka dari itu, ia menciptakan Langit yang Tak Pernah Pulang-sebuah kisah tentang kehilangan, pulang yang tak selalu kembali, dan cinta yang tumbuh dari luka.

Baginya, setiap karakter punya napasnya sendiri. Dan setiap bab adalah ruang pengakuan yang mungkin tak pernah berani kita ucapkan dalam kehidupan nyata.

Jika kamu pernah merasa sendiri di tengah keramaian,
pernah diam-diam kuat ketika tak ada yang tahu,
atau pernah mencintai tanpa bisa menyebut namanya-
maka kisah ini ditulis untukmu.

Karena tak semua orang bisa pulang,
tapi setiap orang berhak untuk dimengerti.