Rahasia di Antara Bintang
Apa itu semesta?
Adakah ia hanya ruang tak bertepi,
atau baris puisi yang tak pernah selesai?
Aku berdiri di bawah langit malam,
dan bertanya:
Apakah kita dicipta untuk memahami,
atau hanya menjadi saksi dari sesuatu yang lebih besar?
Bintang-bintang berbicara dalam bahasa cahaya,
cerita mereka tiba terlambat ribuan tahun.
Mereka mati, namun tetap bersinar.
Adakah itu pelajaran,
bahwa keberadaan tidak pernah benar-benar hilang?
Aku mendengar bisikan angin,
yang membawa rahasia dari jauh.
"Kau adalah bagian dari kami," katanya,
"atom-atom dalam dirimu pernah menjadi debu kosmik,
saksi ledakan awal segalanya."
Dan aku bertanya-tanya:
Jika aku berasal dari semesta,
maka apakah aku juga semesta yang berpikir?
Semesta adalah paradoks:
ia tak terbatas namun hadir dalam setiap detik,
ia hening namun penuh gema.
Kita menghitung bintang-bintang,
mencari arti di antara mereka,
namun lupa bahwa pemahaman sejati
terletak pada ruang kosong yang menghubungkannya.
Memahami semesta,
bukan tentang menemukan ujungnya,
melainkan menerima bahwa ia tak memiliki ujung.
Ia adalah cermin yang memantulkan dirimu,
yang bertanya-tanya, yang mencari,
yang ingin tahu dari mana kau berasal,
dan ke mana kau akan kembali.
Pada akhirnya,
semesta adalah jawaban dan pertanyaan itu sendiri.
Ia ada untuk membuatmu kecil,
namun dalam kecilmu,
kau menemukan keabadian.