Sewaktu ibu sembahyang tadi, saya menunggui sembari duduk-duduk diam di belakang punggungnya. Sewaktu dia selesai, saya pun bertanya, "Ibu selalu mendoakan saya sehabis sembahyang?"
Ibu saya mengangguk.
"Doa apa itu? Apakah doa yang baik-baik?"
Ibu saya mengangguk.
"Bisakah ibu mengganti doa-doa itu?"
Ibu saya mengangguk lagi.
"Gantilah doa itu menjadi harapan akan kematian saya. Biar saya senang dan tenang."
Lalu ibu saya menangis tersengguk-sengguk, memeluk saya eraaat sekali.
Januari, 2021
dalam "SENGKARUT".
===
Hai, salam kenal! Saya Ale.
Baru nulis dua buku:
• Buruan Maghar
• Dusta-Dusta Pahit
- JoinedJanuary 19, 2022
Sign up to join the largest storytelling community
or
Story by aledapaID
- 1 Published Story
Dusta-dusta Pahit
33
0
4
Selingkuhan ayah masih muda, sepantaran denganku. Dia cantik. Berkulit terang, berambut panjang, dan yang pal...
+6 more