Sorot mata tajam beralis runcing pemuda berparas menawan seakan memancarkan aura mistis yang membuat kakiku terpaku.
Ia berdiri di hadapan cermin, mengeluarkan sabun muka dari tas selempang hitam. Gemercik air ketika ia membersihkan wajah tirus menyadarkan lamunku.
"Heh, ini toilet wanita!" sentakku.
Setelah kran tertutup, dia bergeleng cepat seperti puppy habis mandi, menebar buih air ke mana-mana.
Kembali kubersuara lantang. "Hei, jawab!"
Ketika ia mendekat, diriku berjalan mundur. Setiap derap langkahnya menjadi dorongan bagi jantung berdetak semakin cepat memompa darah. Langkahnya terhenti ketika diriku tersandar pintu bilik toilet yang sedikit basah.
Gebrakan tangan kiri pemuda itu pada pintu bilik membuatku terperonjak. Ia sedikit membungkuk hingga wajah kami sejajar.
"M-mau apa k-kamu?" ucapku, dengan nada terbata.
"Kenapa kamu tak lari?" balasnya, dengan suara pelan dan basah.
Kukepal tangan mengumpulkan keberanian menjawab. "I-ini toilet wanita, jadi kamu yang harusnya lari!"
Dia memamerkan lesung di pipi yang membuat hatiku berbunga-bunga hingga tertunduk tak sanggup memandang wajah berahang tirus nan manisnya.
_______
Mampir yuk~
https://www.wattpad.com/story/184216514-satriya