Kamu siapa? Kita adalah orang yang sama-sama saling tidak mengenal. Tapi karena asumsi pribadimu, maka buruklah aku di matamu. Nah, yang jadi pertanyaan, kenapa bisa berpikiran buruk tentangku? Tak salah lagi keburukan itu menggambarkan bagaimana hatimu yang sebenarnya. Maka, berpikir positiflah, nggak usah sok galak-galak, nggak mempan! Yang ada malah bikin aku ketawa. Kayak, apa sih yang bikin dia marah? Aku aja nggak pernah bilang secara terang-terangan: selamat mengambil bekasku! Lah, malah marah-marah sendiri terus nyeret orang lain dalam kemarahannya. Selalu bersihkan hati dan pikiran, bukankah itu yang terbaik? Aku sampai ceritain masalah ini ke teman-teman sesama penulis. Tanggapan mereka: Biarkan anjing menggonggong, kafilah berlalu! Hahahahaha.