noveloper

"APA LIAT-LIAT?" suaraku ketus.
          
          Ren menggeleng tenang. 
          
          Ia bertopang dagu seperti orang yang sedang berpikir. 
          
          "Cantik," tuturnya kemudian yang diakhiri dengan senyuman samar.
          
          Baru kali ini kulihat senyumnya yang seperti itu. Ke mana perginya si muka datar nan judes?
          
          Dan amarahku yang tadinya mulai membara, seketika redup kembali karena satu kata itu.
          
          Cantik.
          
          ___________________
          
          Tertarik? Baca ceritanya lebih lanjut di FANTASTIC FRIENDS, sebuah cerita bergenre Teenlit. Terimakasih :)