anggap aja gak tahu

Entahlah...
          
          Ak hanya tahu duduk di tepian danau itu nyaman..
          
          Banyak orang berkata melihat matahari terbit di tepi danau juga indah,, tapi aku jarang sekali menikmatinya karena aku selalu datang di sore hari hingga malam..
          
          Siang terlalu panas untuk ku..
          Tp jika memang aku datang setiap pagi hanya untuk matahari terbitnya, aku rasa..........
          Ak ingin melihat setiap keindahan yang tercipta ..

Seperti tarik ulur yang lembut.
          
          Dia takut terluka, kamu takut melukai..
          Dia berjalan lurus, kamu merubah arah..
          Dia menjauh, kamu mendekat..
          
          Kalian itu sama-sama menjaga jarak, padahal ingin dekat..
          Sering mencoba memperjauh jarak, tapi tidak ingin kehilangan..
          
          Coba jujur sama perasaan masing-masing, tanpa harus memikirkan hal lain terlebih dahulu.
          
          Apa kalian saling suka???.....
          
          Jika memang iya ada hal seperti itu, perjelas posisi kalian
          Bukan tentang setatus tapi tentang komitmen..
          Karena jika sudah sejauh ini aku tahu kalian memiliki luka kalian sendiri saat memutuskan untuk tetap bertahan.
          
          

Kata kakak, bilang kek gini ke diri sendiri "i'm fine & always fine" udah anggap aja kek gitu lalu kembali senyum yang lebar.

Aku ingin tetap di posisi ku, yang duduk di tepi danau, sambil tetap melihat nya..
          Namun gemercik air di tengah-tengah danau yang tenang membuat ku ingin bisa melihatnya lebih jelas..
          karena dari kejauhan ak hanya bisa melihat gemerciknya yang membuat air itu keruh tanpa tahu apa yang membuat percikan itu..
          
          Jika saja aku melihat sampan mungkin aku pergi ke tengah danau tanpa berpikir lagi..
          
          Tapi hanya ada aku sendirian...
          Haruskah aku berenang ke sana untuk memastikan??
           dengan resiko mungkin aku akan tenggelam atau mungkin sesuatu yang berbahaya di bawah gemercik air tersebut.
          
          Tapi aku tetap lebih takut, jika ak memaksa berenang ke sana, aku akan lebih memperkeruh air danau tersebut..
          
          
          Atau aku harus tetap bersabar menunggu sampai ada sampan menepi??
          
          Apa lebih baik ku buat sampan sendiri??
          Tapi satu-satu ny pohon yang kayunya bisa ku jadikan sampan adalah pohon yang menjadi sandaran ku duduk saat menikmati pemandangan danau tersebut..

Ak mungkin orang yang bersikap baik pada semua orang..
          Menjadi pendengar yang baik dan peduli pada orang yang datang meminta tolong..
          Tapi ternyata tidak dengan perhatian kecil ku,, aku hanya memberikan perhatian kecil itu pada orang yang ku anggap penting.
          Tidak dengan basa-basi ku, yang biasa tidak aku sukai dari orang lain, tapi aku melakukan nya hanya karena dia penting..
          
          
          Entah apa pun posisi nya....
          Yang jelas itu terasa hangat 

Pada kenyataan nya,, bukan aku yang sendirian..
          Tapi aku yang membiarkan diriku tetap menyendiri..

Aku masih menjaga waras ku

Aku bukan perenang yang hebat.
          
          Aku tidak mencoba berenang di danau yang tenang, bukan karena takut tenggelam.
          
          Hanya saja,, jika memang harus tenggelam akan lebih baik jika itu adalah sungai yang berarus deras.
          
          Untuk danau yang tenang...
          Aku tidak ingin memperkeruh airnya..
          
          Dengan hanya duduk di tepian saja,,
          Aku masih bisa mengatakan danau itu indah dan menyegarkan tanpa harus aku menyentuh air nya..

Rehat

Tolong