elysaoktaviani

"aku?" naura memastikan. 
          
          "kamu, bukan aku"
          
          "iya. Aku kan?"
          
          "bukan. Tapi kamu, bukan aku"
          
          "ih pokoknya aku, naura."
          
          "ya siapa bilang kamu aldi" jahil Aldi. 
          
          "tuh barusan"
          
          Aldi tertawa melihat tingkah naura. "mau kan?" 
          
          Naura malu-malu menganggukkan kepala. Sedetik kemudian, kedua sudut bibir aldi terangkat, senyumnya mengembang, ia kemudian merangkul kepala naura dengan tangannya. 
          
          "kebiasaan deh" naura mengaduh. 
          
          "mau kebiasaan nya tiap hari?"
          
          "maksudnya?"
          
          "aku dan kamu rangkai kebiasaan itu jadi kita"
          
          "aku nggak ngerti, maksudnya apa sih?"
          
          Mampir yuk, baca cerita aku. Dan jangan lupa vote dan comment. Cerita ini nggak jauh-jauh dari CJR lho. Seru pasti kalau baca. 

Dilla_Kaneki

Hi, suka iqbaal? Mampir ke cerbung ini yuk, makasih ^^
          
          ___°___°___
          Asiyah binti Muzahim mengajarkan (Nama kamu) untuk tetap bersabar meski pun Allah mentakdirkan dirinya untuk berjodoh dengan seorang lelaki kafir penganut paham atheis yang memiliki kehidupan bebas. Sebab (Nama kamu) yakin sekali, tiada yang lebih indah dari skenario Allah dalam menyatukan dua insan yang namanya sudah tertulis di lauhul mahfudz.
          ---*---*---
          
          https://my.w.tt/UiNb/D14NnnzLZM