anitaana13

Sekalipun mencoba memikirkan cara halus dan sama cerdiknya dengan penipuan itu, tapi Sharon membuat kesalahan dengan menggebrak meja. Hampir serta-merta, Killian menariknya paksa untuk kembali duduk. Ia menendang tulang kering Sharon dan membuatnya kesulitan bangkit. Dengan kegesitan yang nyaris tak disadari, ia memasang borgol leher pada leher Sharon. Killian menariknya sebagai peringatan, membuatnya tercekik. Lalu, melepaskannya lagi ketika Harvleon memberi isyarat.
          
          Sharon mencoba memberontak, tapi pria kekar yang seakan bisu itu memiting kedua lengannya ke belakang. Gadis itu mengerang kesakitan, nyaris terjatuh dari kursi. Harvleon tertawa sambil mengeluarkan sebuah pistol dari laci. Meski pistol itu siap tembak, ia menaruhnya dulu di atas meja. Lalu berkata, "Hanya dua hal mudah. Aku ingin melihat tanda tanganmu atau langsung otakmu di atas kertas kontrak itu."
          
          "Bunuh saja aku!" Sharon berusaha berseru walau nyalinya mulai ciut.
          
          Cerita karangan saya yang berjudul "Memories and Salvation". Bergenre romansa dengan sedikit paduan aksi. Berlatar di USA dan sebagain Jerman. Untuk selebihnya, silahkan cek di profile saya;)
          Terima kasih banyak:)

yayyy5050

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice