suara kicauan burung mulai terdengar pertanda mencari rumah untuk pulang
hiruk pikuk keramaian kota beradu dengan polusi yang memayungi dunia
suara kendaraan menjerit menyayat gendang telinga
mata tertipu dengan semua kejadian hingga, tersadar bahwa jingga sudah menunjukkan rupanya
katamu dia itu indah dipandang katamu dia itu membekas kamu suka
aku juga suka, KAMU.
tapi kamu seperti dia hanya datang lalu pergi meninggalkan rindu yang dinanti. dia, senjamu
kamu, senjaku
-fah-