Halo, aku Wisnu.
Jadi, aku diberitahu oleh beberapa orang tentang Perkemahan Sabtu Minggu yang sebenarnya kurang etis kalau mengusung tema 18+. Sebelumnya aku sudah katakan kalau misalkan di buku tidak akan ada adegan 18+ tapi nanti kalian bisa scan barcode untuk bagian tersebut. Aku bilang begitu karena setelah terbit, tidak akan ada lagi Hajeongwoo; tapi Haksa dan Janar saja. Namun, sepertinya emang gak akan mungkin dua hal itu dipisahkan—karena Perkemahan Sabtu Minggu sejatinya hanya fanfiksi yang dikomersilkan.
Bicara tentang masalah komersil, sebenarnya buku fisik Perkemahan Sabtu Minggu terbit tanpa penerbit—yang bertanggung jawab hanya aku, penulis, dan ayah aku, yang mencetak buku tersebut. Buku fisik juga tidak mendapatkan profit. Pun tidak ada freebies yang menggambarkan Hajeongwoo sama sekali. Makanya secara gamblang aku bilang kalian bisa scan barcode, ternyata aku gak masih paham kalau sejak awal Perkemahan Sabtu Minggu itu hanya fanfiksi. Mau gak mau, suka gak suka, pasti nama Hajeongwoo akan terlibat dengan Haksa dan Janar. Jadi, aku meminta maaf ya karena gak ngeh dengan hal ini.
Aku juga minta maaf karena jarang up dan aktif di sosial media—kebetulan aku lagi sakit setelah kecelakaan wkwkwk patah tulang elah, maaf banget yaa.
Oleh karena itu, biar gak bikin gaduh dan war dalam fandom; aku putuskan untuk unpublish cerita Perkemahan Sabtu Minggu dan Ospek nggih.
Sedangkan untuk masalah buku fisik, semuanya akan aku dan ayahku obrolin lagi—buku sejauh ini masih tahap screening, karena ternyata masih banyak plot holes yang belum ditambal. Sebelum kalian pegang, bukunya akan aku pastikan tidak ada unsur 18+ yaa, aku jamin, semuanya bisa baca karena novel hanyalah cerita romansa LGBT yang ditulis oleh penulis queer.
Sekali lagi aku minta maaf, aku juga berterima kasih karena kalian sudah menegur aku, kayanya kalau enggak ditegut ya aku gak akan sadar. Oh iya, makasih juga sudah mau membaca cerita-ceritaku.
Semoga semuanya berbahagia<3