Anisanisa26780

Hallo, ini Biya. Khaliluna Anbiya. 
          Gadis lapuk di awal 30-an tahun yang masih enggan melepas masa lajangnya.
          
          Siapa peduli kalau orang-orang menyebutnya perawan tua? Mereka bahkan tak segan-segan menjadikan Biya sebagai pusat bisik-bisik dan perhatian.
          
          Tapi bagi Biya semua itu nggak penting. Toh gadis yang sudah menginjak umur kepala tiga itu selalu berprinsip "Selagi gue bahagia, persetan sama omongan orang."
          
          Begitulah sekiranya keyakinan teguh yang selalu Biya pegang. Lagipula nggak ada yang salah dari hidupnya. Lajang itu bukan AIB. Lajang jaman sekarang itu trendi. Right?
          
          Tapi kehidupan Biya yang terbilang aman dan bebas hambatan itu seketika jungkir balik saat Om Bagas memintanya mengisi posisi sekretaris menejer baru yang sekarang tengah kosong.
          
          "Aargh! JINGGA SIALAN!"
          
          .
          
          Askara Jingga. Bujang. 27 tahun. Songong, sombong, minus etika - dan anggap saja bisu. Tipikal bos-bos rese yang hobi menyiksa bawahan. Selalu sengit tiap kali menatap keberadaan Biya.
          
          Bagi lelaki blesteran Korea dan setengah surga itu, sosok Biya sudah seperti sumber dari segala macam masalah dan kesialan.
          
          "Kalau kamu manusia yang punya etika, kamu pasti tau namanya hukum timbal balik."
          
          Sial! Apalagi yang bisa Biya lakukan untuk mengembalikan hidupnya ke posisi semula - terbebas dari segala keruwetan ini? Kalau sepanjang hari dia harus berurusan dengan makhluk minus etika seperti Askara Jingga?
          
          Dibaca dulu gess..
          Pelan-pelan, tarik napas..
          Simpang di daftar bacaan..
          Tungguin notifikasi update..
          Siapa tau suka :)
          
          https://www.wattpad.com/story/234309515-ending-choice

MyFutureee

•••••https://my.w.tt/gzuFzmVCR8
          
          Hawa nafsu yang membuat manusia tergoda akan ke nikmatan duniawi seperti Senara Abraham yang menghalalkan segala cara hanya untuk memenuhi balas dendamnya. Misinya hanya ingin menindas bawang merah tapi masalah berlanjut ketika pria tua itu meninggalkan jejak kepadanya.
          
          "Harus menemaniku semalam. Apa kamu mau?"
          Akbar Prabu Baskoro (39 tahun)
          
          "Jika kamu bisa seperti Jin dalam film Aladin yang bisa mengabulkan semua keinginanku, aku mau."
          Senara Abraham (22 tahun)
          
          
          
          •••••https://my.w.tt/zdrIB0dYH7
          
          "Satya. Elo jadi nikah sama anaknya Lurah?"
          
          "Kayak gak ada cewek lain aja. Sinta emang cantik tapi ..."
          
          "Tapi GAK WARAS."
          
          "Gue gak sengaja buat dia bunting. Bukannya gue gak bersyukur dapat istri yang tajir. Tapi masak gue harus ngrawat bocah."
          
          Satya Sampurna preman desa yang turun ke kota. Tak sengaja dia menolong wanita yang di goda sejenis dirinya. Nafsu atau rayu tak sengaja melabuhi pikirannya tapi itu sudah terjadi dan terlambat untuk dicegah. Bapaknya seorang kepala desa yang meminta pertanggung jawaban darinya. Mau nolak tapi sudah cetak anak kalau di terima, mukanya mau ditaroh di mana. Seorang preman kelas kakap menikah dengan bocil bukan fisiknya tapi otaknya.
          
          
          MONGGO YANG TERTARIK!

Bungapeonyxoxodt

Mampir ke cerita ku yuk.
          
          Sejak SMP aku sudah memutuskan untuk selalu mengikuti mu. Sedari dulu cita-cita ku hanya satu, yaitu bisa mendampingi mu menjadi seorang dokter dan duduk disamping mu saat di pelaminan nanti. Namun sayang, aku gagal masuk fakultas kedokteran dan berakhir di fakultas ekonomi. Tapi, bukankah suatu saat nanti kau membutuhkan bendahara yang handal. Dan aku siap untuk itu.
          
          Ini cerita tentang ku, Si Reyna yang selalu mengejar Rayhan. Nama kami hampir mirip, semoga saja jalan takdir kami pun satu garis.
          
          Cerita selengkapnya cek disini :
          
          https://my.w.tt/uJSagz5viab
          
          Terimakasih